JABABEKA- Isu pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menjadi semakin penting diprioritaskan memperhatikan mulai terasanya dampak perubahan iklim. Seluruh rantai kegiatan ekonomi, mulai dari logistik, manufacturing, pemanfaatan energi, dan konsumsi, memberikan tekanan pada lingkungan kita yang berdampak pada berkurangnya daya dukung lingkungan untuk kegiatan ekonomi dimasa depannya.
Cynthia Hendrayani selaku COO PT Jababeka Infrastruktur menuturkan, di sektor air contohnya, urbanisasi dan industrialisasi di Cikarang, membutuhkan energi dan air dalam jumlah yang besar. Pemanfaatan air tanpa memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi, mengakibatkan terus turunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air.
“Apabila tidak dirawat dengan baik maka ada satu titik dimana sumberdaya air yang ada tidak lagi mampu mendukung kegiatan ekonomi yang sudah ada, apalagi mendukung pertumbuhan ekonomi,” jelasnya, Sabtu (27/05/2023).
Cynthia melanjutkan, konsep pembangunan berkelanjutan mengacu pada pembangunan dan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan saat ini dilaksanakan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Keberlanjutan atau sustainability diwujudkan dengan terus memperhatikan kondisi lingkungan dan melakukan tindakan-tindakan dalam kegiatan ekonomi kita yang sifatnya menetralisasi tekanan lingkungan, sehingga daya dukung lingkungan dapat terus dipertahankan.
“Dalam contoh diatas, keberlanjutan sumberdaya air dapat terjadi apabila kegiatan ekonomi dapat dilaksanakan tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan, dengan melakukan konservasi air misalnya,” ujar dia.
Dalam konteks industri di Kota Jababeka, kata Cynthia, industri berkelanjutan menciptakan barang dan jasa dengan tetap merawat kondisi ekologi, dengan berfokus pada tiga pilar utama yaitu” ekonomi, sosial, dan lingkungan. Industri berkelanjutan atau sustainable industry secara proaktif mencegah, mengurangi, dan menetralisasi limbah dan polutan yang mengurangi kualitas dan daya dukung lingkungan.
PT Jababeka Infrastruktur, sebagai pengelolan kawasan industri, mendorong terus terjadinya kegiatan ekonomi dengan mendorong industrinya untuk memperhatikan keberlanjutan lingkungan, dengan mengadopsi konsep zero waste, cleaner production, green productivity, atau green company.
“Termasuk dengan memudahkan industrinya untuk melakukan pemantauan lingkungan dengan keberadaan laboratorium lingkungan yang telah terakreditasi KAN,” ungkapnya.
Dikatakan Cynthia, sebagai langkah nyata komitmen, Jababeka membentuk Jababeka Net Zero Forum untuk menjembatani terjadinya dekarbonisasi dalam industri-industri dalam wilayah Kota Jababeka. Forum ini merupakan wadah bagi perusahaan untuk berbagi ilmu atau knowledge sharing, dan mewadahi kegiatan-kegiatan yang berdampak lebih besar apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kawasan.
“Seperti pengelolaan sampah, pengolahan air limbah. Contohnya adalah dengan memasang PLTS Atap di seluruh water treatment plant nya, maka Jababeka menghasilkan air bersih rendah karbon bagi seluruh industri di Kota Jababeka,” terang dia.
“Kedepannya dalam kerangka pembangunan keberlanjutan dan peran nya sebagai penyedia infrastruktur kawasan, PT Jababeka Infrastruktur akan mengambil tiga inisiatif utama: yaitu water circularity, material & energy circularity, dan low carbon public transport,” imbuh Cynthia.
Lebih lanjut, Cynthia mengatakan, dengan program water circularity, Jababeka mendorong terjadinya konservasi dan pemanfaatan sumber daya air yang closed-loop atau non-linear. Air yang telah dimanfaatkan, akan diolah dengan sistem yang menghasilkan energi terbarukan untuk dapat kembali dimanfaatkan sebagai air baku.
Melalui program material & energy circularity, sampah dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan industri, dan melalui program public transport, maka pemanfaatan bahan bakar untuk transportasi akan berkurang secara sistematis.
“Melalui tiga inisiatif ini, Jababeka Infrastruktur berpartisipasi dalam upaya menjamin keberlanjutan kawasannya dengan memastikan keberadaan air, energi bersih, dan lingkungan yang relatif bebas asap kendaraan, di masa mendatang,” tandasnya. (Bams)