Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Biar Aman, Pemudik Ini Kirim Oleh-oleh Pakai Jasa Ekspedisi

×

Biar Aman, Pemudik Ini Kirim Oleh-oleh Pakai Jasa Ekspedisi

Sebarkan artikel ini

Usai mudik ke kampung halaman rasanya tak lengkap jika balik tak membawa buah tangan untuk di rumah ataupun kerabat sekitar.

Tak heran jika pada saat memasuki arus balik, di jalan para pengendara yang membawa oleh-oleh akan sangat sering dijumpai.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Namun berbeda dengan Nina (42), pemudik sepeda motor asal Kuningan, Jawa Barat. Ia mengatakan hanya membawa tas berisi pakaian dan bekal makanan untuk dirinya bersama anak dan suaminya makan saat istirahat di perjalanan.

Kendati demikian, Nina mengaku sebenarnya tetap membawa oleh-oleh dari Kuningan. Namun sudah lebih dulu dikirimkan menggunakan jasa ekspedisi.

“Oleh-oleh beli juga lumayan banyak, biasa lah bawa beras, makanan kampung kaya rengginang, ubi. Tapi udah saya paketin pake jasa ekspedisi,” kata Nina, saat ditemui di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang Bekasi, Selasa (25/4).

Nina beralasan enggan membawa langsung buah tangannya karena menurutnya akan merepotkan dan mengganggu keselamatan dirinya beserta suami saat perjalanan pulang ke rumah.

“Biar enggak ribet aja biar nyaman, bahaya juga kan naik motor bawa barang banyak-banyak,” ucapnya.

Meski harus merogoh kocek yang cukup besar untuk membayar jasa ekspedisi, Nina mengaku tak masalah akan hal itu. Sebab menurutnya bawaan oleh-olehnya lumayan banyak.

“Ya ongkos kirimnya lumayan si Rp252.000, tapi gak masalah karena kan banyak juga yang dikirim,” pungkasnya.

Example 120x600
Metropolitan

“Saya bangga sekali dengan perkembangan RSUD Chasbullah Abdul Majid ini, banyak inovasi yang digulirkan, pelayanan juga semakin baik. Sudah setahun lebih di Kota Bekasi melihat perkembangan RSUD semakin meroket prestasi maupun tingkat kepuasan pelayanan masyarakatnya. Sukses selalu buat RSUD Chasbullah Abdul Madjid,” ungkap Gani.

Metropolitan

“Usulan kita 4.000 hektar dari pusat 10.000 hektare. Cuma terakhir kita rapat di Pemda nanti akan ada rapat lagi di pusat di KPP. Kalau kelapangan survei-survei awal sudah. Titiknya sudah disurvei, baru didata tetapi kan datanya perlu dikroscek lagi sambil masih ada rapat lagi di tingkat KKP,” tutur Iman Santoso selaku Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi di Cikarang Pusat dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 24 Januari 2025.

Metropolitan

“Jadi peternak juga agak takut dengan wabah PMK ini. Karna wabah ini memang lebih parah. Nah intinya bahwa semakin sulit lah untuk kita memilih dan memilah sapi yang lebih bagus untuk peternakan gitu, kalau suplainya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Bodiyono di Cikarang Timur, Rabu, 22 Januari 2025.