Pihak PT. Rihlah Assofa Amanah buka suara soal 36 calon jemaah umrah asal Sambas, Kalimatan Barat, yang terlantar di Kota Bekasi.
Direktur PT. Rihlah Assofa Amanah, Sakaki mengatakan, bahwa pihaknya tidak memiliki agen atau cabang di Kalimatan Barat.
“Kami tidak memiliki agen, perwakilan, ataupun cabang di Sambas, Kalimantan Barat,” kata Sakaki, Senin (27/03/2023).
Maka Sakaki menegaskan, bahwa PT. Rihlah Assofa Amanah tidak ada hubungannya dengan 36 calon jemaah umroh yang terlantar di Kota Bekasi.
“Mengenai 36 jemaah asal Sambas yang saat ini terlantar di Kota Bekasi, kami tegaskan bahwasannya jemaah tersebut tidak ada kaitannya dengan PT. Rihlah Assofa Amanah,” tegasnya.
Adapun oknum yang mengatas namakan sebagai Sales Marketing PT. Rihlah Assofa Amanah, Sakaki menyebut bahwa hal tersebut merupakan tindakan pencemaran nama baik.
Diketahui sebelumnya, 36 calon jemaah umroh asal Sambas, Kalimatan Barat, terlantar di Kota Bekasi usai mereka dijanjikan pihak travelnya berangkat ke Jeddah, Arab Saudi pada 10 Maret 2023.
Menurut salah satu calon jemaah umrah, Riyadi Kusumadani, dirinya dan peserta lainnya dijanjikan berangkat ke Jeddah, Arab Saudi pada 10 Maret 2023 oleh seorang wanita bernama Erna yang mengaku sebagai marketing dari biro travel PT Rihlah Assofa Amanah.
“Awalnya saya dan para jamaah dijanjikan oleh Ibu Erna asal Pemangkat untuk berangkat tanggal 10 Maret, dari Pontianak ke Jakarta, Jakarta ke Jeddah,” kata Riyadi, Sabtu (25/03/2023).
Setelah ditelusur oleh calon jemaah umrah, ternyata pihak travel PT Rihlah Assofa Amanah menyebut bahwa mereka tidak menjalin kerja sama dengan Erna.
“Setelah kami datang ke Jakarta kumpul dengan dua rombongan kami telepon pihak PT. Rihlah manajer telepon perwakilannya datang dia ngomong bahwa PT. Rihlah tidak ada kerja sama dengan atas nama Erna maupun Firman,” ujarnya. (mae)
