BEKASI- Sempat menjadi anak jalanan karena terbawa arus pergaulan, Prayoko Wiyuda (22) kini tumbuh mandiri membuka usaha coffee street.
Yoko sapaan akrabnya, sempat memilih jadi anak jalanan, menghabiskan waktu dengan mengamen bersama teman-temannya.
“Faktor lingkungan yang mempengaruhi saya turun ke jalan, karena lingkungan sekitar banyak banget yang pada akhirnya turun ke jalanan kaya mengamen dan lain lain,” kata Yoko, Senin (31/10/2022).
Menjadi bulan-bulanan Satpol PP sudah menjadi hal biasa baginya selama hidup di jalanan. Belum lagi dipalak segelintir orang yang ada di jalanan juga harus ia hadapi. Menyadari kehidupan di jalan tak memiliki dampak yang baik untuknya. Yoko kini banting stir buka usaha cofee street.
Memilih buka usaha Cofee Street bukan hal yang begitu saja diputuskan oleh Yoko. Tiga tahun lamanya, Yoko melanglang buana dalam dunia perkopian.
“Kalau untuk belajar kopinya udah masuk tahun ke tiga karena sebelumnya pernah kerja di tempat orang,” ujar Yoko.
Merasa perlu melebarkan sayapnya, Yoko memutuskan membuka usaha coffee street bersama dua temannya Dimas dan Syamil. ‘Lampu Hijau Cofee’ nama usahanya.
Vespa lama milik temannya disulap menjadi media untuk Yoko dan temannya membuka Coffee Street. Meski hanya mampu menjajakan kopinya di pinggir jalan. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangat Yoko dan teman-temannya.
“Karena kebetulan medianya cuma ada vespa aja, karena kan sebenernya pengen punya tempat lah ya. Tapi gak menjadi halangan kalau kita tuh bisa ngopi walaupun hanya dipinggir jalan dan medianya cuma vespa,” ucap Yoko.
Yoko juga menyebut, konsep kopi di pinggir jalan juga meninggalkan kesan tidak ada jarak antara penyeduh dengan konsumen. Interaksi antar keduanya bisa lebih terjalin.
“Mungkin kalau di coffee shop banyak dari teman-teman yang pas pesan minuman langsung duduk kan di mejanya setelahnya mungkin minimlah interaksi barista dengan konsumen. Kalau di coffee street ini, si barista sama si konsumen kadang-kadang masih ada interaksi ngobrol, dari yang sebelumnya ga kenal sampai akhirnya kenal,” ujarnya.
Usaha kopi yang dinilai akan memiliki umur panjang juga menjadi alasan Yoko memberanikan diri membuka usaha dalam bidang perkopian. Menurutnya, terus mengikuti trend dan selalu berinovasi baik dari segi menu maupun suasana merupakan kunci suksesnya.
Tak hanya itu, menurut Yoko, menjaga silaturahmi antar teman-teman kopi lainnya juga jadi kegiatan rutin yang harus selalu dijaga jika ingin usaha kopi berumur panjang
“Kalau di kopi biar berkepanjangan, kita tuh harus menjalin silaturahmi aja sama teman-teman kopi yang lain. Nah dari mereka ini kita sharing-sharing tentang apapun terutama tentang kopi dan alhamdulillah teman-teman yang ada di bisnis kopi tuh support lah apa yang dilakuin bareng” ucapnya.
Meski diakui Yoko, omset usaha kopinya belum terlalu besar jika dibanding pengusaha kopi lainnya. Yoko tetap berharap, usaha kopi yang saat ini sedang dijalankan olehnya dan dua temannya bisa terus berjalan memberi banyak manfaat untuk sekitar.
“Harapannya bisa berjalan terus sampai bisa banyak bermanfaat untuk teman-teman, semoga bisa jadi ladang rezeki juga buat teman-teman,” tandasnya.
Nah, bagi teman-teman yang ingin menikmati seduhan kopi dari Yoko dan kawan-kawannya, bisa langsung cek lokasinya melalui Instagram @lampuhijaucoffee. (mae)