Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Komunitas

Forsila Pondokgede Bangun Masjid di Mega Mendung Puncak

×

Forsila Pondokgede Bangun Masjid di Mega Mendung Puncak

Sebarkan artikel ini

KOMUNITAS subuh gabungan membangun masjid di Puncak. Niatnya, demi ridho Ilahi dan selalu menjalin silaturahmi.

Adalah Forsila (Forum Silaturahmi antar Masjid dan Mushola) yang merupakan komunitas jamaah salat subuh gabungan di Pondokgede, Kota Bekasi. Komunitas ini rutin menggelar salat subuh keliling yang saat ini sudah masuk putaran ke 973.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Niat dan langkah yang sangat baik, yang semoga makin memperkuat silaturahmi,” kata KH Abu Bakar Rahzis,, guru tetap Forsila, Selasa (11/10/2022).

Maka, sejumlah panitia dan pengurus Forsila pun memantau perkembangan pembangunan Masjid Forsila pada Selasa (11/10/2022). Masjid yang masih dalam proses penyelesaian ini dibangun di kawasan Mega Mendung, Puncak.

Berada di atas lahan 800 meter dan rute alternatif Sentul-Puncak yang saat ini sudah 80 persen selesai. Biaya pembangunan Masjid sudah mencapai Rp 2,5 milyar. Sejumlah panitia dan pengurus yang hadir memantau diantaranya H. Abdurrosud, H. Basuki, H. Ilyas, H Hasan, Syamsul Bahri, Ahmad Marjan, H Karmin, Ust Suryadi, Ubaydilah Robet, dan lainnya.

“Masjid ini menjadi simbol silaturahmi Forsila, warga tokoh masyarakat dan warga sekitar,” kata KH. Abdul Jawaz, Ketua Umum Forsila.

Masjid dengan nuansa modern ini juga akan menjadi tempat rihlah bagi jamaah yang berniat mencari nuansa cuaca segar.

Forsila memang menjadi komunitas subuh gabungan yang sudah berusia lama. Keberadaannya sempat menjadi motor penggerak saat Subuh Keliling di Kota Bekasi saat Walikota H Ahmad Zurfaih. (chotim)

Example 120x600
Komunitas

“Kali ini, kita menampilkan 15 desain, dari awal IFP ada, kita tidak pernah absen. Tentu event seperti ini sangat dibutuhkan agar batik Bekasi semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dewi dikutip, Sabtu, 28 Juni 2025.

Komunitas

“Dibawa sarungnya ke tongkrongan. Disitu mulainya. Iseng-iseng yang ini lawan ini gitu. Awal cuma tujuh orang lah itu, saya rekam diposting ke medsos. Terus ada yang minta latihan, diposting tiga sampai empat kali, ada yang tanya ‘bang boleh minta kontaknya gak latihan dimana, rutin hari apa aja. Pokoknya nanyain jadwal latihan, biayanya, saya bilang ‘ngga ada biaya, kita tiap sore aja nongkrong pulang kerja kita sparing gitu,” kata Musa di Cikarang Timur, Senin, 21 Oktober 2024.