Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Komunitas

Hebat, Ketika Tuna Rungu Membaca Al-Qur’an

×

Hebat, Ketika Tuna Rungu Membaca Al-Qur’an

Sebarkan artikel ini

MENYAKSIKAN kecintaan para tuna rungu mencintai Al-Quran memang luar biasa. Semangat dan perjuangannya patut disupport.

Ini bisa disaksikan saat acara pembinaan membaca mushaf Al-Quran Isyarat. Dilaksanakan di Joglo Kembar, Jatiasih, dengan menghadirkan yayasan pecinta Al Quran Bahasa Isyarat dan Kementrian Agama.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Jujur awalnya saya tidak faham akan Al Quran dengan Bahasa Isyarat ini. Tetapi kemudian menjadi mengetahui demikian rumit, sulit dan butuh semangat luar biasa.

Disampaikan bagaimana menghafal huruf arab, lalu ‘mengucapkannya’ dengan bahasa isyarat. Kemudian juga bagaimana cara ‘membaca’ jika hal itu terkait tajwid. Misalnya, idghom yang ‘menghilangkan’ huruf nun karena masuk ke hruf berikutnyta. Mumet.

Ada tokoh, remaja tuna rungu yang luar biasa. Namanya, Bassimah, yang saat ini bahkan menjadi duta dan terpilih oleh kementrian agama melalui Lajnah Pentashih Alquran Bahasa Isyarat. Dalam bulan ini, insyaAllah akan terbit juz 30 Al-Quran Bahasa Isyarat. Bassimah menjadi salah satu tim pentasheh. Remaja asli Bekasi menjadi tim yang mungkin menjadi pertama dalam penulisan Al-Quran Bahasa Isyarat.

Saya sangat terharu, ketika ditampilkan anak-anak murid Rumah Ibtisamah Mulia. Saat mereka ‘mengucapkan’ salam dan bersamaan ‘membaca’ Iqro 3 dengan bahasa Isyarat. Kemudian juga ditampilkan anak yang lebih pintar, dengan membaca Al-Qur’an dengan bahasa Isyarat.

Ah. Bodohnya saya ya. Karena ini menjadi bukti mukjizat Alquran. Bahwa dia diturunkan untuk semua manusia. “Dan semua yang terkait dengan Al-Quran, maka akan menjadi mulia,” kata Heri Koswara, ayah Bassimah. (Chotim)

Example 120x600
Komunitas

“Kali ini, kita menampilkan 15 desain, dari awal IFP ada, kita tidak pernah absen. Tentu event seperti ini sangat dibutuhkan agar batik Bekasi semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dewi dikutip, Sabtu, 28 Juni 2025.

Komunitas

“Dibawa sarungnya ke tongkrongan. Disitu mulainya. Iseng-iseng yang ini lawan ini gitu. Awal cuma tujuh orang lah itu, saya rekam diposting ke medsos. Terus ada yang minta latihan, diposting tiga sampai empat kali, ada yang tanya ‘bang boleh minta kontaknya gak latihan dimana, rutin hari apa aja. Pokoknya nanyain jadwal latihan, biayanya, saya bilang ‘ngga ada biaya, kita tiap sore aja nongkrong pulang kerja kita sparing gitu,” kata Musa di Cikarang Timur, Senin, 21 Oktober 2024.