KARAWANG- Destinasi wisata terbaru di Karawang. Marigold Garden bisa menjadi pilihan liburan akhir pekan keluarga menghadirkan tiga belas ribu kincir angin.
Lokasi wisata di Desa Tamelang, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang sangat bagus buat swafoto (selfie) lantaran sangat instagramable.
Harga tiket masuk (HTM) ke destinasi wisata tersebut tergolong murah meriah. Hanya Rp 15 ribu per orang dan bebas foto diberbagai spot serta gratis terapi ikan dan taman bermain anak.
Pengelola Marigold Garden, Uyung (32) menjelaskan, tempat wisata ini dibangun salah satu warga yakni Heri Dinata, pada September 2022.
Awalnya, lokasi wisata ini perkebunan sayur di lahan 1 hektare milik Perum Jasa Tirta (PJT). Akan tetapi disulap menjadi taman kincir angin.
“Kita izin ke PJT untuk dijadikan destinasi wisata dengan konsep menghadirkan 13.000 kincir angin dengan spot-spot foto yang instagramable,” ujarnya.
baca juga : https://bekasiguide.com/2019/03/16/jembatan-cinta-cihoe-jcc-destinasi-wisata-baru-di-ciledug/
Tak hanya spot foto dari kincir angin saja, di Marigold Garden terdapat juga kolam ikan terapi, rumah berbie, dermaga, taman edukasi, halaman rumput sintetis, kantin, dan musala.
Untuk fasilitasnya, Marigold Garden memiliki toilet, musala, kantin, taman bermain dan hamparan rumput sintetis untuk berkumpul.
“Jumlah pengunjung kalau weekend pas pandemi ini belum banyak paling 200 sampai 300 pengunjung. Pengunjung datang ada juga dari luar daerah ada dari Jakarta, Cikarang, dan Bekasi,” kata dia.
Yang menarik lainnya dari Marigold Garden untuk pengunjung yang sedang merayakan ulang tahun hari ini dan khusunya untuk penghapal Al-Quran, dan yayasan anak yatim piatu diberikan gratis.
“HTM Rp15 ribu baik itu weekend ataupun weekday. Kami ada program gratis setiap hari bagi yang ulang tahun, penghapal Quran dan yayasan anak yatim piatu,” ungkap dia.
Marigold Garden mampu menampung sampai kapasitas maksimum 2.000 pengunjung, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Jadi mampu menampung sampai 2.000 orang dan tetap kami terapkan protokol kesehatan karena sudah menjadi kewajiban dari pengelola wisata,” tandasnya.
