Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Ekbis

PDAM Tirta Bhagasasi Minta Pemprov Jabar Tinjau kembali Kenaikan Pajak Air Permukaan

×

PDAM Tirta Bhagasasi Minta Pemprov Jabar Tinjau kembali Kenaikan Pajak Air Permukaan

Sebarkan artikel ini
Usep Rahman Salim (Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi). Poto: Istimewa
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim.

CIKARANG–Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat meninjau kembali rencana penetapan pajak air permukaan. Kenaikan pajak dikhawatirkan dapat memberatkan pelanggan, terutama di saat ekonomi belum sepenuhnya pulih lantaran pandemi.

Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengatakan, permohonan peninjauan kembali kenaikan pajak ini tidak hanya berasal dari Kabupaten Bekasi. Seluruh PDAM di 27 kabupaten/kota di Jabar pun berharap kenaikan pajak dibatalkan.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Kalau pun naik tapi tidak lebih dari 10 persen, karena memang kami juga PDAM tidak mungkin menaikkan tarif air ke pelanggan pada kondisi saat ini. Dan seluruh PDAM di Jabar pun menyuarakan hal yang sama,” kata Usep yang juga Wakil Ketua Wilayah IV Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Jabar.

Pajak air permukaan dikenakan kepada pihak yang menggunakan, mengambil atau memanfaatkan air permukaan. Sedangkan yang dimaksud air permukaan yakni air yang terdapat pada permukaan tanah, namun tidak termasuk air laut.

Usep mengatakan, untuk menyalurkan air ke pelanggan, pihaknya membeli air baku dari Perusahaan Jasa Tirta lalu diolah kembali. Kemudiaan, atas dasar pembelian itu, pihaknya lantas membayar pajak ke pemerintah provinsi.

Biasanya, PDAM Tirta Bhagasasi menyetor pajak air permukaan sekitar Rp 200 juta per tahun. Namun dengan adanya kenaikan, pajak pun melonjak hingga berlipat ganda.

“Jadi kalau air bakunya beli dari PJT, nah pajaknya ke provinsi. Biasanya pajak itu Rp 200 juta setahun tapi menjadi naik sampai miliaran rupiah, nah kami uang dari mana. Tidak mungkin jika harus membebankan ke pelanggan. Maka kami mohon itu dibatalkan. Ataupun kalau naik, tidak lebih dari 10 persen,” ucap dia.

Selain pajak air permukaan, Usep pun berharap pemerataan tarif dasar air di Jabar dihapuskan. Soalnya, setiap daerah memiliki karakteristik berbeda serta kemampuan keuangan beragam.

“Kalau tarif disamakan semuanya, bagaimana daerah yang warganya pendapatannya di bawah. Bisa dilihat dari UMK misalnya, tiap daerah kan berbeda. Maka rencana tarif disamakan itu dibatalkan,” ucap dia.

Harapan peninjauan kembali terhadap dua kebijakan itu, kata Usep, bermula dari terbitnya SK Gubernur Jabar nomor 610/Kep.713.DSDA/2021 tentang Harga Dasar Air yang Digunakan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang memberikan pelayanan publik dan/atau Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam.

Atas SK tersebut, Perpamsi Jabar pun menyatakan sikap penolakannya dengan surat yang ditandatangani oleh 19 direktur utama PDAM seluruh Jabar.

Example 120x600
Ekbis

“Melalui inisiatif sosial dan pemberdayaan ekonomi lokal, LPCK berkomitmen menjadi bagian dari solusi jangka panjang. Kami ingin menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkap Marlo dalam keterangan resminya dikutip bekasiguide.com pada Senin, 15 September 2025.

Ekbis

“Kami merasa bangga karena Lippo Cikarang bisa ikut andil dalam meningkatkan perekonomian lokal di Kabupaten Bekasi. Melalui kegiatan seperti Etalase UMKM Lokal ini, kami ingin membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan dikenal oleh masyarakat luas. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus hadir dan berkontribusi secara berkelanjutan dalam pembangunan masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” ujar Marlo dalam keterangan resminya, dikutip bekasiguide.com, Selasa, 26 Agustus 2025.

Ekbis

“Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat adalah kunci dalam mempercepat penerapan prinsip industri hijau. Melalui partisipasi di AIGIS 2025, kami berharap forum ini dapat menghasilkan kebijakan yang jelas dan terukur sehingga seluruh pelaku industri baja dapat bersaing dalam level yang setara,” ujar Ivan dalam keterangan resminya dikutip pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Ekbis

“Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat. Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo. Namun yang terpenting, kami tetap fokus pada tujuan besar kami: memberdayakan Indonesia melalui teknologi yang inklusif,” kata Vikram.