BEKASI- Lembaga Pusat Kajian Manajemen Strategis (PKMS) mendorong perilaku efisiensi di Kota Bekasi. Hal ini bisa menjadikan multiplayer efek dalam percepatan pembangunan.
Demikian salah satu catatan dalam Dialog PKMS bersama Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto di Radio Suara Bekasi 855Am, Jumat (21/2/2020). Tema dialog terkait 23 Tahun Kota Bekasi, antara tantangan dan harapan.
“Perilaku efisien dalam semua lini bisa mendorong pergerakan pembangunan,” kata H Siswadi, sesepuh PKMS.
Disebutkan, saat ini kita sering terfokus hanya bagaimana cara mendapatkan anggaran yang banyak. Tetapi, kita sering lupa bahwa bagaimana cara ‘membuang’ anggaran adalah tak kalah pentingnya.
Misalnya, katanya, ketika hanya dibutuhkan 5 lembar kertas, tetapi kita beli 10 kertas, sehingga 5 kertas ini menjadi sampah. Atau jika hanya perlu satu pendingin, kenapa harus memasang dua. Itupun menyalakannya seringkali berlebih.
“Hal seperti ini yang perlu dilakukan gerakan efisiensi semua lini. Kami PKMS siap membantu dalam perilaku efisiensi ini,” katanya.
Sementara, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan sudah banyak melakukan upaya dalam menjadikan Kota Bekasi yang keren, yang nyaman dan maju. Hal terkait efisiensi menjadi hal penting sehingga diharapkan PKMS atau masyarakat bisa membantunya.
“Jumlah produksi sampah di Kota Bekasi saat ini 1.800 ton perhari dan baru bisa terangkut 1000 ton. Artinya masih ada 800 ton yang terbuang di jalanan, di kali dan lainnya. Ini perlu ditekan terus,” katanya.
Kegiatan dialog yang dipandu Host Imam Trikarsohadi ini juga dihadiri sejumlah tokoh seperti mantan Kepala Bappeda H Toto Soebkty, Ketua Iwapi Harti Muntako dan aktivis pers Zaenal Arifin. (Bams)