BEKASI- Ketua Umum Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JPMD) Zuli Zulkifli menyesalkan tindakan represif yang dilakukan Oknum Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap aksi Mahasiswa di HUT Kabupaten Bekasi ke 69 Tahun pada Kamis (15/08) kemarin di Komplek Pemkab Bekasi.
Menurut dia, menghadapi pengunjuk rasa dengan cara-cara represif adalah suatu tindakan yang brutal dan mencederai demokrasi.
“Sikap yang dilakukan Satpol PP kepada adik-adik mahasiswa kemaren sangat brutal dan berlebihan,” Kata Zuli Zulkifli Saat di wawancara bekasiguide.com lewat telepon genggam, Jumat (16/08).
Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Forum Badan Pengawas Desa (FBPD) se Kabupaten Bekasi juga mengecam tindakan represif yang dilakukan anggota Satpol PP Kabupaten Bekasi, karena aksi yang dilakukan Mahasiswa merupakan aksi damai dan tidak merusak fasilitas umum.
“Kan aksi yang dilakukan mahasiswa merupakan aksi damai, mereka hanya ingin ketemu Bupati Bekasi untuk menyampaikan aspirasi. Kenapa yang di dapatkan mahasiswa sebuah tendangan dan pukulan,” jelasnya.
Dia juga berharap kepada Penunjuk langsung (PLT) Kasatpol PP MA Supratman agar bisa membina anggotanya, dan untuk mengganti rugi perlengkapan Aksi yang sudah di rusak oleh oknum anggotanya.
“Karena tidak ada wewenang kepada anggota Satpol PP yang bertugas untuk memukul ataupun menendang kepada pengunjuk rasa, apalagi merusak perangkat aksi pengunjuk rasa, seperti toak dan lain-lain,” tegasnya.
Pada aksi demontrasi kemarin tiga Mahasiswa terluka, dan satu mahasiswa dari Kampus Global Mulya dikabarkan dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Terpisah, Kadarusman selaku perwakilan dari Satpol PP, berpendapat bahwa terjadinya bentrokan antara Anggota Satpol PP dengan Mahasiswa yang berunjuk rasa adalah suatu hal yang wajar.
“Karena kita ketahui, mahasiswa juga masih muda, dan satpol PP pun orangnya masih jiwa muda semua, jadi wajar, keduanya mudah terbakar emosi,” ucapnya.
Selain itu ia juga mengakui, dengan adanya kerusakan perangkat Aksi yang dimiliki Bem se-Bekasi, akan di pertanggungjawabkan atas kerusakan TOA, dan akan di komunikasikan lebih lanjut untuk pertanggung jawaban tersebut.
Selain itu, Kadarusman juga menegaskan, pihak Satpol PP tentunya akan membina bagi anggotanya agar tidak mudah tersulut amarah, dalam pengamanan aksi.
“kita akan bina kembali, anggota kita, agar setiap pengamanan aksi tidak ada lagi kekerasan dalam unjuk rasa,” tandas dia. (basri)