BEKASI- Dualisme kepemimpinan Partai Gerindra Kota Bekasi ternyata berdampak langsung terhadap hasil pemilihan Legislatif 2019. Terbukti Gerindra Kota Bekasi masih mendapatkan 6 kursi dan tidak bertambah, berbeda jauh dari daerah tetangga yakni Kabupaten Bekasi yang berpotensi mendapatkan 11 kursi (1 kursi masih berpekara di MK).
Hasil kurang memuaskan itu disinyalir karena adanya dua kubu antara kubu Ibnu Hajar Tanjung dan kubu R. Eko Setyo Pramono. Salah satu kader Gerindra Adi Suryadi mengharapkan saatnya Gerindra Kota Bekasi untuk bersatu dan membangun kembali soliditas.
Dan untuk menjaga soliditas tersebut kata Adi, Partai Gerindra yang memiliki 6 kursi dan memiliki jatah pimpinan DPRD harus menyodorkan sosok diluar dua kubu yang bisa mempersatukan Gerindra kedepan.
“Sudah saatnya Gerindra Kota Bekasi ini solid dan sosok Wakil Ketua DPRD yang memiliki track record di luar dua kubu yang berseteru kemarin saat Pileg dan Pilpres,” ucap Adi pada Kamis (25/07).
Menurut Adi lolosnya Tanjung sebagai anggota DPRD serta Tahapan Bambang Sutopo yang merupakan bagian dari kubu R Eko Setyo Pramono disinyalir akan ada adu kekuatan untuk memperebutkan posisi Pimpinan DPRD. Namun begitu, tambah Adi jika kedua sosok tersebut dipaksakan jadi pimpinan, maka Gerindra Kota Bekasi tidak akan solid dan konflik internal partai akan berkesinambungan.
“Perlu sosok diluar dua orang tersebut, untuk mengisi posisi pimpinan DPRD dari Partai Gerindra, kan masih ada Supandi, Murfati, Mustofa dan Puspa Yani” kata Adi.
“Ini untuk menjaga soliditas partai dan untuk persiapan membangun akar rumput dalam menyambut Pilkada Kota Bekasi 2023, agar Gerindra Kota Bekasi berperan penting dan menang dalam Pilkada nanti,” pungkasnya. (TIM)