BEKASI- Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Kota Bekasi, telah menyedot dana hingga Rp27 miliar sepanjang 2017. Dana tersebut untuk membayar tagihan di rumah sakit yang melayani pasien “kartu sakti” tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto, mengatakan, pemerintah daerah menyiapkan dana sebesar Rp75 miliar untuk meng-cover Kartu Sehat berbasis NIK selama setahun. Dana tersebut sudah termasuk biaya bayar hutang tahun 2016 lalu senilai Rp 10 miliar.
“Sisa dana In Shaa Allah cukup sampai akhir tahun,” kata Kusnanto, Kamis (13/07).
Meski masih menyisakan sebesar Rp38 miliar, kata Kusnanto, pihaknya menyiapkan dana tambahan sebesar Rp20 miliar sebagai antisipasi jika terjadi kekurangan. Dana itu, kata dia, akan di usulkan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017.
“Karena kita juga sedang perluasan kerjasama dengan rumah sakit,” kata dia.
Menurut dia, seluruh rumah sakit di Kota Bekasi yang berjumlah 39 diwajibkan melayani pasien pemegang kartu sehat yang dikeluarkan pemerintah.
“Ada 19 rumah sakit di luar Kota Bekasi, seperti di Jakarta juga telah menjalin kerjasama,” tandas Kusnanto. (BK)