BEKASI UTARA- Belasan pria bertubuh kekar dan berkulit hitam kocar kacir saat diamankan penyidik Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota pada Selasa (14/03) siang. Mereka diamankan di kediamannya di Perumahan Titian Indah, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan, Kota Bekasi.
Penangkapan terhadap mereka ditengarai karena diduga terlibat dalam kasus bentrokan yang terjadi antar dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) di daerah Rawabugel, Bekasi Utara pada Senin (13/03) kemarin malam.
Putra (25) salah seorang warga yang menyaksikan penangkapan itu, menjelaskan peristiwa tersebut cukup dramatis. Bahkan beberapa pria yang diamankan ada yang berusaha kabur lewat genting dan atap rumah. Namun upaya mereka gagal, setelah atap yang menjadi pijakannya untuk berlari tiba-tiba ambruk.
“Mereka terjatuh ke lantai dasar dan langsung diamankan polisi,” jelas Putra kepada B’Guide.com pada Selasa (14/03).
Meski telah diamankan, kata dia, mereka bukannya menyerah namun malah berontak. Di hadapan penyidik mereka berdalih, tidak terlibat dalam kasus bentorkan yang terjadi antara dua ormas di wilayah setempat. Tapi ada juga beberapa pria yang diamankan itu terlihat pasrah saat digiring ke mobil polisi.
Putra mengatakan, mereka yang terjatuh dari atap langsung mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki. Oleh petugas kepolisian setempat, mereka diobati menggunakan obat antiseptik. Seingatnya, ada puluhan personel kepolisian dengan belasan mobil yang ikut dalam penangkapan itu. Mereka berpakaian preman dan berdinas dengan dibekali senjata api dan laras panjang.
Meski telah dibekali senjata api, namun aparat tidak melepas tembakan peringatan. Upaya itu urung dilakukan karena petugas menilai, potensi mereka melarikan diri cukup kecil, sehingga bisa diamankan dengan mudah. Berdasarkan informasi, ada 14 pria yang diamankan dalam kasus itu.
“Seluruhnya kami bawa ke Polres untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Kapolrestro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar pada Selasa (14/03).
Hero menduga, bentrokan yang terjadi antara dua ormas di wilayah setempat mengakibatkan seorang anggota ormas tewas. Korban bernama M. Sofiyudin (41) warga Jalan Sawo Nomor 12 A RT 08/05, Harapan Jaya, Bekasi Utara. Bentrokan itu pun diduga terjadi di daerah Rawabugel, Bekasi Utara pada Senin (13/03) malam.
Saat korban sedang berkumpul dengan teman-temannya, mereka dihampiri oleh sekelompok orang dengan sepeda motor. Tanpa ada basa-basi, salah satu pria memukul kepala belakang korban menggunakan benda tumpul hingga Sofiyudin terjatuh. Melihat korban terjatuh, pelaku langsung melarikan diri, sementara korban dibawa ke RS Ananda oleh rekannya untuk diobati.
“Namun sayang setibanya di sana, korban meninggal dunia akibat hantaman benda tumpul,” ungkapnya.
Dari keterangan saksi di lapangan dan rekan korban, polisi kemudian mengidentifikasi terduga pelaku yang berasal dari kelompok lain. Polisi kemudian bergerak cepat dengan mengamankan 14 pria yang diduga terlibat atau mengetahui kasus penganiayaan itu.
“Sampai saat ini kami masih mendalami motif penyerangan ini dan melakukan pengejaran terhadap tersangka,” kata Hero.
Dalam penangkapan itu, kata dia, polisi juga menyita senjata tajam berupa anak panah, celurit, golok, dan parang. Apabila terbukti, akan dijerat Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang dengan hukuman penjara di atas lima tahun. (BG)