BEKASI SELATAN- Pemilik akun Facebook Abd roja Rojak, Abdul Rojak (AR), baru-baru ini menyambangi Sekretariat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bekasi di Jalan Veteran 22, Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan, demi meminta maaf atas postingannya yang dianggap telah melecehkan Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siroj, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, tulisan AR soal Ketum PBNU yang diposting di akun facebook miliknya itu, telah menyebabkan dirinya dilaporkan oleh GP Ansor Kota Bekasi, lantaran dianggap telah menghina tokoh kyai yang dihormati kaum muslim tersebut. “Jujur, awalnya saya tidak tahu kalau beliau (KH Said Agil Siroj) itu Ketum PBNU. Saya baru tahu setelah akun Facebook saya dilaporkan,” kata AR dengan nada lirih.
Menurut pria yang kini berstatus duda itu, dirinya telah salah paham karena mengira Siroj adalah seorang ulama Syiah dan berhaluan komunis. Dengan alasan itulah AR lantas sengaja memosting kata-kata yang melecehkan Siroj, tanpa mengecek lebih lanjut perihal sosok sang kyai. “Demi Allah saya tidak tahu, saya pikir kyai Siroj bukan Ketum PBNU,” ujarnya.
Setelah mengetahui bahwa postingannya telah dilaporkan ke pihak berwajib, AR yang berprofesi sebagai staf honorer di Kelurahan Jatibening Baru itu akhirnya menyadari jika objek yang ditulisnya merupakan Ketum PBNU. “Saya menyadari kesalahan saya dan benar-benar ingin meminta maaf, sekali pun harus mencium kaki Kyai Said Agil Siroj,” akunya.
Soal pemanggilannya suatu hari untuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, AR pun mengaku siap dan menjamin dirinya akan bersikap kooperatif. “Jika nantinya pihak polisi memanggil saya untuk dimintai keterangan, Insya Allah saya siap dan kooperatif,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris GP Ansor Kota Bekasi, Hasan Muhtar menyampaikan, pihaknya telah menerima permintaan maaf AR yang datang langsung ke Sekretariat GP Ansor Kota Bekasi.
“Sebagai umat Islam, tentu kami akan membukakan pintu maaf kepada siapa pun yang berbuat salah dan dengan tulus menyadari kesalahannya itu,” katanya kepada B’Guide.com pada Senin (13/03).
Meski demikian, GP Ansor tetap menyerahkan permasalahan ini kepada pihak kepolisian, dan memastikan proses hukum akan tetap berjalan.
“Perkara maaf, ya tentu sudah dimaafkan. Tapi laporan kan sudah keburu masuk, jadi untuk prosesnya kami serahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib,” pungkasnya. (BG)