Semangat Sumpah Pemuda tidak boleh berhenti sebagai seremoni sejarah, melainkan harus diterjemahkan dalam tindakan nyata, termasuk dalam menjawab persoalan lingkungan yang dihadapi daerah. Hal itu ditegaskan Gilang Esa Mohamad, Anggota Komisi II DPRD Kota Bekasi, dalam momen peringatan Hari Sumpah Pemuda, Selasa (28/10/2025).
“Sumpah Pemuda bukan sekadar sejarah, tapi semangat yang hidup dalam diri setiap anak muda yang berani mengambil peran,” ujar Gilang yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Bekasi.
Sebagai salah satu anggota dewan termuda di Kota Bekasi, Gilang menegaskan bahwa perjuangan pemuda belum berakhir. Baginya, semangat Sumpah Pemuda kini harus diwujudkan melalui tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan kelestarian lingkungan.
“Hari ini, ketika saya dipercaya menjadi salah satu anggota dewan termuda di Kota Bekasi, saya melihat bahwa perjuangan pemuda belum selesai. Semangat Sumpah Pemuda adalah semangat untuk mengambil tanggung jawab terhadap masa depan bangsa, termasuk masa depan lingkungan tempat kita berpijak,” tegasnya.
Menurut Gilang, medan perjuangan generasi muda saat ini telah bergeser. Isu lingkungan, terutama pengelolaan sampah, menjadi salah satu tantangan terbesar di Kota Bekasi. Ia menyoroti kondisi TPA Sumurbatu dan Bantargebang yang terus mengalami peningkatan volume sampah setiap harinya.
“Sebagai bagian dari Komisi II DPRD Kota Bekasi, saya melihat ini bukan hanya masalah teknis, tapi masalah kesadaran bersama. Bagaimana pemerintah, masyarakat, dan anak muda bisa bersatu dalam satu semangat perubahan,” papar Gilang.
Ia pun mendorong agar pemuda tidak hanya menjadi penonton, melainkan pelaku perubahan yang aktif. Menurutnya, langkah kecil seperti memilah sampah dari rumah dan mendukung program bank sampah dapat menjadi awal dari gerakan besar. Lebih jauh lagi, pemuda juga perlu berperan dalam proses kebijakan publik.
“Pemuda hari ini harus berani menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton. Dari hal kecil seperti memilah sampah di rumah, mendukung bank sampah, hingga ikut mengawal kebijakan pengelolaan sampah yang berkelanjutan seperti rencana Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEL),” jelasnya.
Menutup pernyataannya, Gilang menyerukan agar semangat Sumpah Pemuda dimaknai ulang sesuai tantangan zaman.
“Mari kita wujudkan semangat Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa menjadi Satu Aksi, Satu Semangat, Satu Tujuan,” pungkasnya.








