Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Komisi VII DPR RI Tinjau Pabrik Wuling di Cikarang: Dorong Ekspor dan Ketenagakerjaan Lokal

×

Komisi VII DPR RI Tinjau Pabrik Wuling di Cikarang: Dorong Ekspor dan Ketenagakerjaan Lokal

Sebarkan artikel ini

Komisi VII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke pabrik otomotif PT SGMW Motor Indonesia (Wuling) di Kawasan Industri GIIC, Cikarang, Kabupaten Bekasi, dalam rangka memantau langsung perkembangan industri manufaktur otomotif nasional.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mengungkapkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja ekspor dan produksi kendaraan, termasuk tingkat penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) serta aspek ketenagakerjaan di perusahaan tersebut.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Kami ingin memastikan seberapa jauh penetrasi ekspor yang dilakukan, terutama ke negara setir kanan seperti Thailand dan Nepal, hingga negara setir kiri. Termasuk mendorong peningkatan kapasitas produksi nasional,” ujar Chalim dikutip Jumat, 04 Juli 2025.

Ia menyebut, saat ini kapasitas produksi Wuling baru menyentuh angka 20–30 persen dari total potensi, sehingga masih terbuka ruang besar untuk ekspansi dan peningkatan daya saing.

Dorongan untuk Tingkatkan Produksi & Gunakan Energi Terbarukan

Komisi VII juga menyoroti pentingnya pemanfaatan energi terbarukan dalam proses produksi kendaraan listrik. Chalim menegaskan bahwa pengembangan mobil listrik harus dibarengi dengan sumber energi bersih.

“Percuma kendaraan listrik dipromosikan jika listriknya masih berasal dari energi yang merusak ekosistem. Harus ada keseimbangan antara inovasi dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Wuling sendiri telah memenuhi standar minimal 40 persen TKDN, sebagaimana yang diatur dalam regulasi pemerintah. Perusahaan juga tercatat mempekerjakan lebih dari 90 persen tenaga kerja lokal dengan status tetap maupun kontrak.

Wuling Optimistis Hadapi Masa Depan Otomotif Indonesia

Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia, Tang Wensheng, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia atas dukungan yang telah diberikan selama delapan tahun keberadaan Wuling di tanah air.

“Kami berdiri di sini berkat support dari pemerintah Indonesia dan Tiongkok. Tahun ini kami akan meluncurkan produk baru berteknologi tinggi serta menargetkan ekspor meningkat hingga lebih dari 10 persen,” ujar Tang optimistis.

Wuling telah menanamkan investasi senilai 10 miliar dolar AS di atas lahan 60 hektare di Cikarang, dengan kapasitas produksi mencapai 120.000 unit per tahun. Perusahaan ini kini memiliki 150 jaringan penjualan di seluruh Indonesia dan telah meluncurkan berbagai model, termasuk Air EV, Almaz RS, Binguo EV, dan Cloud EV.

Hingga akhir Mei 2025, total penjualan Wuling mencapai 172.631 unit, dengan 6.664 unit di antaranya merupakan ekspor ke luar negeri.

Kemenperin: Industri Otomotif Indonesia Terus Tumbuh

Direktur Jenderal Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (Kemenperin), Setia Diarta, menyatakan bahwa industri perakitan otomotif nasional kini terdiri dari 32 pabrik dengan kapasitas produksi gabungan 2,35 juta unit per tahun. Total investasi mencapai Rp143,91 triliun dan menyerap hampir 7 juta tenaga kerja langsung.

Adapun industri kendaraan listrik (EV) kini telah memiliki 9 pabrik dengan kapasitas 70.060 unit per tahun dan investasi Rp4,12 triliun.

“Ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama industri otomotif di kawasan, baik untuk kendaraan berbahan bakar minyak maupun listrik,” tutupnya.

Example 120x600
Politik

“Laporan Hasil Pemeriksaan BPK didapati temuan terkait masalah infrastruktur di Dinas BMSDA dengan salah satu hasil rekomendasinya adalah pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan belanja terkait kekurangan volume pengerjaan infrastruktur yang menjadi tanggung jawabnya sehingga mengakibatkan pengembalian uang sebesar Rp579 juta ke RKUD (Rekening Umum Kas Daerah),” jelas Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary dikutip bekasiguide.com pada Jumat, 27 Jumat 2025.