Di tengah hiruk pikuk kehidupan perkotaan yang mewah, Kakek Cambang (78) masih tinggal di rumah tidak layak huni di Desa Babelan, Kecamatan Babelan Kota, Kabupaten Bekasi.
Cambang mengaku dirinya telah tinggal di rumah dengan kondisi tidak layak tersebut bersama anak laki-lakinya selama 9 tahun. Rumah yang ditinggali Cambang dan anaknya sudah dalam kondisi miring, serta dindingnya juga sudah lapuk.
“Ya sebenernya takut roboh, cuman kalo takut kita mau tinggal dimana,” kata Cambang dikutip Bekasiguide.com, Selasa 17 Juni 2025.
Untuk menghidupi anaknya, sehari-hari Cambang mencari rongsokan untuk dijual ke pengepul. Pendapatannya pun tidak menentu, biasanya ia mendapat Rp. 15 ribu sehari.
“Kerjaan sehari-hari nyari rongsok, dapatnya nggak tentu. Kadang-kadang dapat Rp. 15.000, kadang-kadang Rp. 10.000. Makanya makan tergantung yang ada yang ngasih,” jelasnya.
Ia berharap, pemerintah dapat memberikan bantuan berupa renovasi rumah agar Cambang dan anaknya bisa tinggal di rumah yang layak.
“Ya, harusnya begitu. Harusnya diperhatikan, supaya saya bisa punya rumah yang layak dan pendapatan yang tetap,” tutupnya.