Pengcab Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Bekasi periode 2025-2029 resmi dilantik pada Sabtu, 26 April 2025 di Aula Kantor KONI Kota Bekasi. Pelantikan ini menandai babak baru bagi tenis meja Kota Bekasi dalam upaya meningkatkan prestasi dan memajukan olahraga ini di daerah.
Pengurus PTMSI Kota Bekasi periode 2025 – 2029 yang dilantik terdiri dari Wahyudi selaku Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I , Riffan, Wakil Ketua Umum II, Ajat Sudrajat, Sekretaris Umum, Hendri Eka Jaya Putra, dan Bendahara Umum, Yoko Setyoso.
Usai dilantik, Wahyudi selaku Ketua Umum PTMSI Kota Bekasi menyatakan dibawah kepengurusannya, PTMSI akan melakukan kerja sama dengan semua pihak untuk mengembangkan tenis meja di Kota Bekasi agar mampu berprestasi.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan dedikasi, PTMSI Kota Bekasi dapat membawa tenis meja ke tingkat yang lebih tinggi,” jelasnya kepada awak media pada Sabtu, 26 April 2025.
Wahyudi menyatakan, akan langsung menyusun program terdekat untuk jangka pendek yakni persiapan Porprov (pekan olahraga provinsi) yang akan berlangsung pada Oktober 2026 mendatang.
“Persiapan kita selama setahun sudah harus siap, jadi bulan Juni nanti kita ada BK (babak kualifikasi). BK itu adalah seleksi untuk bisa menuju ke Porprov 2026, kita harus masuk 15 Besar agar Kota Bekasi bisa masuk ke Porprov,” ucapnya.
Wahyudi mengakui prestasi PTMSI Kota Bekasi selama ini sangat tidak memuaskan. Untuk itu, dirinya akan memfokuskan untuk Club – club yang ada di Kota Bekasi. Di Kota Bekasi banyak club besar seperti Stoni club yang sudah ada 12 tahun dan banyak melahirkan Atlet-atlet Nasional.
“Disana, Stoni Club berkumpul banyak atlet salah satunya juara PON Emas saudara Nael dan beberapa lagi mungkin dari situ. Kita bisa berkaca bahwa untuk Bekasi kita akan upayakan atlet tersebut yang sudah berkiprah di Nasional akan kita ambil kembali semoga dengan kekuatan kita dan kemampuan kita dan pertolongan dari Tuhan yang Maha Kuasa mereka bisa bergabung,” tuturnya.
Di ajang Porprov 2026, dirinya mentarget minimal adalah satu emas dari kategori putra dan satu dari putri. “Kami akan seleksi atlet secara ketat, termasuk memanfaatkan potensi klub seperti Tony yang melahirkan juara-juara nasional,” jelasnya.
Dari sepengetahuan dirinya, PTMSI Kota Bekasi belum pernah mendapatkan medali emas setelah berpisah dari saudara tuanya, Kabupaten Bekasi. Ke depan, Wahyudi ingin membuktikan diri dapat mendongkrak prestasi atlet tenis meja Kota Bekasi.
“Untuk jangka panjang kita akan menelusuri usia usia muda seperti misalnya kita akan bekerja sama dengan pihak-pihak Club. Kita juga akan memberikan suatu pembinaan di sekolah sekolah agar menghasilkan bibit bibit atlet lewat jalur prestasi dan kedepannya bisa membanggakan Kota Bekasi,” tandasnya.
