Pemerintah Kabupaten Bekasi masih meminimalisir kekeringan yang melanda 4.237,1 hektar lahan pertanian di 16 Kecamatan Kabupaten Bekasi. Upaya itu mulai dari pemberian bantuan pompa, bibit padi hingga normalisasi sungai-sungai atau saluran air yang menjadi tumpuan irigasi persawahan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid mengatakan pihaknya sudah membuat skema penanaman bibit padi serentak atau bersamaan sebagai upaya ketahanan pangan masyarakat Kabupaten Bekasi. Kondisi itu peru dilakukan guna hasil panen padi para petani berkualitas bagus dan maksimal.
“Kami akan melakukan penanaman bersama di wilayah terdampak kekeringan agar saat panen bisa bersamaan dan hasilnya juga maksimal,” kata Abdillah di Cikarang Pusat, Senin, 02 September 2024.
Saat ini, Dinas Pertanian tengah menyiapkan bantuan bibit-bibit padi bagi para petani. Untuk melakukan penanaman bersama, pihaknya menunggu normalisasi rampung yang sedang dilakukan pada beberapa titik saluran irigasi persawahan di wilayah utara.
“Kami berharap dengan normalisasi ini akan melancarkan kebutuhan air para petani,” tandasnya.
Sementara, Pj Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengungkapkan bencana kekeringan di tahun 2024 ini sebagian besar dirasakan oleh para petani. Pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 10 miliar untuk penanganan bencana kekeringan ini. Anggaran itu berasal dari anggaran Belanda Tidak Terduga (BTT) pada APBD 2024. Penggunaan BTT itu mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati Bekasi nomor HK.02.02/Kep.533-BOBD/2024 tengang pembentukan tim komando tanggap darurat kekeringan.
“Rp 10 miliar untuk penanganan bencana kekeringan di tahun 2024 ini. Ada dinas pertanian yang akan memberikan bantuan bibit padi dan Dinas SDABMBM yang melakukan normalisasi pada saluran irigasi,” tandas Dedy.