Ratusan masyarakat Telaga.urni melakukan aksi di Jalan Imam Bonjol, Cikarang Barat, Jumat (2/8) siang. Aksi itu dilakukan atas pembangunan pintu gerbang PT Gunung Raja Paksi (GRP) di jalan pantura, yakni Jalan Imam Bonjol.
Firman, koordinator aksi mengatakan sebelum melakukan aksi itu, pihaknya sudah bersurat baik ke Pemerintah Kabupaten Bekasi, DPRD Kabupaten Bekasi hingga ke presiden Joko Widodo.
“Pembangunan gerbang ini sangat berdampak yg pertama ini akses utama sebagai pintu masuk keluar masyarakat beraktifitas ada yg sekolah kerja maka dari itu kita menolak adanya pintu gerbang itu. Kemudian yg keluar masuk itu adalah kendaraan berukuran besar jadi sangat membahayakan,” kata Firman kepada awak media di Cikarang Barat, Jumat, 02 Agustus 2024.
Aksi itu diikuti oleh anak-anak, ibu rumah tangga dan pemuda. Mereka berbaris di seberang pintu gerbang baru PT GRP menyuarakan protes dan keluhannya. Menurutnya, selama berdirinya PT GRP ini, masyarakat kerap dihantui dengan polusi yang ditimbulkan. Baik polusi udara hingga banjir yang kerap terjadi apabila hujan turun
“Kita sudah kaji undang-undangnya dan amdalnya tapi tidak sesuai fakta di lapangan. Lalu banjir di jalam nasional yang sudah tidak aneh dan sering terjadi,” tambahnya.
Firman bersama masyarakat desa Telagamurni berharap, Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat merespon keluhan masyarakat atas beroperasinya PT GRP ini.
“Kita berharap untuk segera cepat pemangku kebijakan mengundang seluruh yang terlibat untuk mencari solusi yang terbaik. Apabila aksi tidak di respon kami akan aksi ke kantor bupati bekasi dengan masa yang lebih banyak,” tandasnya.