Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Komunitas

Pesantren Lansia II, Bertaubat Di Sepertiga Malam

×

Pesantren Lansia II, Bertaubat Di Sepertiga Malam

Sebarkan artikel ini
Hari kedua Pesanatren Kilat Lansia.

MERENUNGI malam bersama ustadz memang berasa beda. Apalagi, jika dibimbing dzikir atau tausiyah terkait dengan jiwa. Dibimbing taubat di sepertiga malam.

Puluhan Lansia peserta Pesantren Kilat Lansia, tampak khusyuk saat menjadi makmum qiyamullail di Masjid Baitul Makmur. Suasana tenang dengan hawa dingin menambah suasana khusyuknya. Desingan nyamuk tak begitu dirasa. Mungkin para nyamuk ini juga ingin ikut qiyamullail.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Salat malam berjamaah terasa banget,” kata satu peserta, Minggu, 22 Oktober 2023.

Imam dipimpin oleh KH Zaenal Muttaqien. Dengan suara yang lembut dan fasih menjadikan jamaah banyak yang semakin khusyuk.

Usai salat pun dilakukan dzikir. Beristighfar memohon ampunan Allah. Tak jarang, peserta tertunduk menangis. Memohon ampunan Nya.

Sampai menjelang Subuh, peserta kemudian bersiap mengikuti shalat berjamaah. Suasana sepertiga akhir malam benar-benar berasa beda. Adem di hati.

Shalat Subuh berlangsung biasa bersama jamaah umum. Usai shalat juga dilangsungkan kajian terjadwal oleh DKM Baitul Makmur.

“Alhamdulillah. Alhamdulillah,” bisik peserta.

Usai syuruq, setelah melakukan shalat sunnah, para lansia peserta ini melakukan olahraga ringan. Tempat di Eco Edu Park di area masjid menjadi tempat berolahraga. Jalan kaki dan menikmati area taman masjid.

Masjid Baitul Makmur memang menjadi masjid percontohan. Masjid yang sangat peduli pada lingkungan hidup. Hemat air. Sampah di simpan. dan ramah lingkungan. Masjid ini juga ramah disabilitas. Disediakan khusus lift bagi jamaah lansia.

“Masjid pernah mendapat sertifikat penghargaan ecomasjid, masjid yg ramah lingkungan,” kata HM. Suhapli, Ketua DKM Baitul Makmur. (Chotim)

Example 120x600
Komunitas

“Kali ini, kita menampilkan 15 desain, dari awal IFP ada, kita tidak pernah absen. Tentu event seperti ini sangat dibutuhkan agar batik Bekasi semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dewi dikutip, Sabtu, 28 Juni 2025.

Komunitas

“Dibawa sarungnya ke tongkrongan. Disitu mulainya. Iseng-iseng yang ini lawan ini gitu. Awal cuma tujuh orang lah itu, saya rekam diposting ke medsos. Terus ada yang minta latihan, diposting tiga sampai empat kali, ada yang tanya ‘bang boleh minta kontaknya gak latihan dimana, rutin hari apa aja. Pokoknya nanyain jadwal latihan, biayanya, saya bilang ‘ngga ada biaya, kita tiap sore aja nongkrong pulang kerja kita sparing gitu,” kata Musa di Cikarang Timur, Senin, 21 Oktober 2024.