BEKASI- Jelang operasional LRT Jabodebek di tahun 2023 mendatang, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan mengatakan, pemerintah Kota Bekasi masih perlu menyempurnakan sarana dan prasarana fasilitas penunjang.
“Ternyata ada beberapa yang harus disempurnakan. Baik menyangkut aksesibilitas jalan, dan fasilitas pendukung lainnya,” kata Budi, Kamis (13/10/2022).
Dikatakan Johan, identifikasi terkait optimalisasi operasionam LRT Jobodebek sudah dilakukan sejak 3 tahun kebelakang.
“Sejak 3 tahun kebelakang ya mungkin 2019, kita sudah identifikasi masalah yang dikaitkan dengan kepentingan integrasi angkutan umum,” ujarnya.
Johan mengatakan, ada 5 stasiun yang akan beroperasi yakni, Stasiun LRT Jatimulya, Stasiun LRT Bekasi Barat, Stasiun LRT Cikunir 1, Stasiun LRT Cikunir 2 dan Stasiun LRT Jatibening Baru.
Dari 5 stasiun yang akan beroperasi 2023 mendatang, berikut rangkuman fasilitas yang masih perlu ditingkatkan:
1. Stasiun LRT Bekasi Timur, membutuhkan perluasan jembatan penghubung antara tarum barat dengan yang di sisi stasiun sepanjang 12 meter.
2. Stasiun LRT Cikunir 2, terkendala aksesibilitas, perlu ada peningkatan jalan.
3. Stasiun LRT Cikunir 1, masalah aksesibilitas yang menyangkut pembebasan lahan untuk fasilitas umum, dan pembangunan jalan akses Jatibening-Caman.
4. Stasiun LRT Jatibening baru, menyangkut pelebaran jalan Kapin dan jalan Antilope serta fasilitas dropp off pengguna.
Terkait beberapa kendala diatas, Johan mengatakan Pemerintah Daerah berharap adanya bantuan terkait sarana dan prasarana dari Pemerintah Pusat.
“Pemerintah Daerah tentunya berharap bantuan dari Pemerintah Pusat khususnya menyangkut bantuan keuangan, khususnya untuk peningkatan prasarana dan sarana tersebut,” ucap Johan.
Johan kemudian berharap, kendala-kendala terkait operasional LRT Jabodebek dapat segera terselesaikan dan tahun depan sudah mulai beroperasi.
“Kami berharap sebelum tahun depan diresmikan, semua hal-hal yang mendasar itu bisa diselesaikan,” tutupnya. (Mae)
