Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Plt Wali Kota Studi Pengelolaan Air Bersih ke Malaysia 

×

Plt Wali Kota Studi Pengelolaan Air Bersih ke Malaysia 

Sebarkan artikel ini
Caption : Air Bersih. (Poto: Istimewa)

BEKASI- Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama jajaran terkait dijadwalkan berkunjung ke Malaysia dalam rangka meninjau sistem pengembangan kemampuan pengelolaan air minum di Ranhill pada 26 -28 Juli 2022.

Kunjungan ini memenuhi undangan Executive Director, Chief Commercial Officer Ranhill No. RSCB/Comm/L003/2022 Tanggal 23 Juni 2022.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Beberapa hal lainnya yang mendasari kegiatan ke Malaysia, melihat keseriusan Pemkot Bekasi untuk menambah cakupan pelayanan sambungan air bersih bagi masyarakat. Dimana saat ini PDAM Tirta Patriot baru mencapai 20%.

Adapun Ranhill sendiri juga sudah memiliki 1,3 juta satuan sambungan yang mengakomodir seluruh rumah tangga dan industri di Johor, Malaysia.

Berikut beberapa agenda Plt. Wali Kota Bekasi di Malaysia: 

1. Menyaksikan secara langsung sistem pengelolaan air dari hulu hingga hilir yang selama ini telah dibangun dan dioperasikan oleh Ranhill di Johor.

2. Mengunjungi dan Diskusi dengan Water Academy milik Ranhill yang bisa dijadikan sebagai referensi pengembangan kemampuan pengelola air minum.

3. Diskusi dengan manajemen senior Ranhill untuk dukungan dan kesiapan proyek SPAM Juanda.

Adapun, keberangkatan dilakukan sesuai prosedur atas seizin Menteri Sekretaris Negara melalui surat Setneg Nomor B-00000954/Kemensetneg/Ses/Simpel/07/2022 tanggal 21 Juli 2022 hal Persetujuan Perjalanan Dinas Luar Negeri

Selama di luar negeri, Plh Wali Kota Bekasi adalah Sekda Kota Bekasi berdasarkan Kepwal Nomor 130/Kep.261-Tapem/VII/2022 tentang Penunjukkan Sekretaris Daerah kota Bekasi sebagai Pelaksana Tugas Harian Wali Kota Bekasi. (ADV/Humas)

Example 120x600
Metropolitan

“Di DP3A kita memiliki tenaga pendamping khusus, konselor, pekerja sosial, psikolog gitu. Tapi memang kita dari segi ketenagaannya masih kurang, jadi sebenarnya kita ingin kalau ada kasus pelecehan ataupun KDRT bisa ditangani secepatnya. Tapi emang keterbatasan tenaga yang kita miliki harusnya cepat jadi tidak,” kata Titin dikutip Bekasiguide.com, Jumat 11 Juli 2025.