Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Tri Merasa Sedih Bang Pepen Ditangkap KPK

×

Tri Merasa Sedih Bang Pepen Ditangkap KPK

Sebarkan artikel ini
Tri Adhianto memimpin apel perdana saat menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi

BEKASI- Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyebut dirinya sebagai orang pertama yang merasa sedih atas kasus suap yang menimpa Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Hal ini disampaikan Tri saat memimpin apel perdana di hadapan ratusan aparatur sipil negera (ASN) Pemerintah Kota Bekasi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/1/2022).

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Saya orang pertama merasa sedih atas insiden tersebut, saya turut prihatin. Semoga Bang Pepen dan keluarga diberi kesabaran dan kekuatan menghadapi permasalahan tersebut,” kata Tri.

Tri mengaku sudah sejak lama bekerja sama dengan Pepen,-sapaan Rahmat Effendi. Bahkan, saat ia masih berstatus ASN di lingkungan Pemkot Bekasi.

Menurut Tri, Pepen sepanjang menjadi Wali Kota Bekasi dan Ketua DPRD Kota Bekasi merupakan seorang atasan yang baik.

“Sudah 21 tahun saya bekerja bersamanya, dan itu bukan waktu yang sebentar,” katanya.

Perasaan sedih atau prihatin atas apa yang menimpa Rahmat Effendi, kata dia, tentu dirasakan sebagian besar pegawai di lingkungan Pemkot Bekasi.

Dia berpesan, seluruh pegawai tetap fokus dengan apa yang menjadi tugas sebagai pelayan masyarakat agar roda pemerintahan dan pembangunan tetap berjalan.

“Akan tetapi kita jangan sampai terpuruk dalam kesedihan, karena mau bagaimanapun kita adalah pelayan bagi masyarakat, jadi segala bentuk pelayanan harus tetap berjalan secara maksimal,” tegasnya.

Example 120x600
Metropolitan

“Total ditanggal 3 Oktober itu kita melakukan pemeriksaan sikologis dan pemeriksaan pekerja sosial itu kepada empat korban. Hasilnya itu kita sampaikan ke polres yang akan menguatkan bukti. Kalau diundang-undang TPKS dijelaskan alat bukti itu selain pengakuan korban, visum ada juga surat keterangan ahli baik oleh psikolog klinis, psikiater atau kedokteran jiwa,” kata Fahrul di Cikarang Pusat, Selasa, 08 Oktober 2024.

Metropolitan

“Ternyata stok yang masuk tidak sebanding dengan permintaan artinya suplainya lebih tinggi dari pada demain ternyata mengakibatkan harga hampir 80% harga dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET),” ucap Helmi di Tambun Selatan, Rabu, 02 Oktober 2024.