Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Esai

Ade Puspitasari Jawaban Kebutuhan Golkar Kota Bekasi

×

Ade Puspitasari Jawaban Kebutuhan Golkar Kota Bekasi

Sebarkan artikel ini

Terpilihnya Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi pada Musda ke-V Golkar Kota Bekasi di Graha Bintang Mustikajaya, Jumat (29/10/2021), merupakan pilihan tepat untuk masa depan partai berlambang pohon beringin tersebut. Sosoknya dirasa paling pas untuk menjawab kebutuhan partai.

Berkuasa lebih dari satu dekade di Kota Bekasi, Golkar memiliki kebutuhan menjaga kekuasaanya agar tidak berpindah tangan ke partai politik lain. Dalam upaya mewujudkan misinya, Golkar butuh figure yang tidak sekadar bisa memimpin partai tapi juga kuat secara elektoral untuk ditarungkan dalam hajat besar bernama Pilkada. Dan kriteria tersebut, ada pada diri Ade Puspitasari.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Memang sejumlah kalangan pesismis akan hal itu. Misalnya pertanyaan soal, apakah Ade Puspitasari memiliki kecakapan dalam memimpin partai? Pertanyaan ini, menjadi pertanyaan yang paling banyak dilayangkan orang, saat nama Ade mulai disebut-sebut sebagai calon Ketua Golkar Kota Bekasi. Hal yang wajar tentunya, mengingat Ade tergolong masih hijau sebagai kader Golkar.

Tapi sayang, banyak orang abai bahwa sebelum terpilih menjadi Ketua Golkar, Ade adalah pemimpin banyak organisasi, mulai dari Ketua PMI Kota Bekasi, Ketua Pramuka Kota Bekasi dan Lembaga Perlindungan Anak Kota Bekasi. Setidaknya itu menjadi bekal buat dirinya, saat harus naik kelas menjadi pimpinan partai politik.

Orang juga lupa dan tidak cermat, bahwa sebagai organisasi politik, Golkar merupakan partai yang sudah mapan secara sistem. Sehingga tidak sulit bagi siapa saja yang menjadi nahkoda Golkar, termasuk Ade sendiri.

Di Musda kali ini,  Ade lantas menunjukan kecakapan dirinya memimpin, di mana ia mampu menjaga barisan pendukungnya tetap solid bersamanya. Hasilnya, Ade keluar sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi terpilih.

Lantas bagaimana pertanyaan soal sejauh mana nilai jual Ade kepada masyarakat? Untuk yang satu ini, jelas tidak perlu diragukan. Keberhasilan dirinya lolos menjadi anggota legislatif Provinsi Jawa Barat pada Pileg 2019 menjadi bukti kuat bahwa Ade Puspita layak jual. Sehingga jika Ade harus bertarung pada Pilkada tahun 2024 mendatang, ia punya modal kuat di Pilkada. Apalagi masih ada waktu baginya menaikan nilai jual kepada masyarakat pemilih.

Soal elektoral, banyak partai politik baik di level nasional maupun lokal bermasalah dalam hal ini. Sering terjadi partai kuat seacara suara dengan artian banyak kursi di legislatif, namun tidak punya figur layak jual pada Pilpres atau Pilkada.

Bagi Golkar Kota Bekasi, keberadaan Ade tentu keuntungan tersendiri bagi partai. Minimal partai tak lagi pusing mencari figure untuk berkompetisi di Pilkada Kota Bekasi nanti.

Tak kalah penting, ada faktor Rahmat Effendi selaku ayah kandung Ade Puspitasari. Rahmat sebagai Wali Kota Bekasi sekaligus tokoh politik paling berpengaruh di Kota Bekasi akan memainkan peran kunci dalam Pilkada Kota Bekasi mendatang.

Sebagai figur sentral dalam politik Kota Bekasi selama sepuluh tahun terakhir, Rahmat punya kekuatan politik yang nyaris tidak tertandingi politisi lain di Kota Bekasi. Kekuatan basis dukungan, jaringan politik dan investasi sosial yang ia miliki adalah nilai lebih Ade dan Golkar dalam memenangi Pilkada 2024 mendatang. Sehingga upaya Golkar menjaga kekuasaanya agar tak lepas masih dalam kendali.

Yang jelas, munculnya Ade sebagai Ketua Golkar Kota Bekasi membuat peta politik Kota Bekasi semakin terang benderang dan akan menggeliatkan politik Kota Bekasi.

Selamat memipin Golkar Kota Bekasi Ade Puspitasari.

Penulis: Ivan Faizal Affandi

Example 120x600
Esai

Statistik menunjukkan jumlah “outstanding loan” pinjol di Jawa Barat mencapai hampir Rp16,5 triliun. Tren saat ini ternyata petani mengandalkan pinjol dan rentenir atau bank emok untuk memenuhi kehidupan sehari-hari terutama sebelum masa panen. Tentu saja, ini merupakan situasi yang sangat memprihatinkan.

Esai

Bang Ade dan Bang Jamal yang sedikit rada ngocol kata mereka bukan seteguk air lagi ini mah kaya orang lagi cape diseblok ama seember air jadi seger lagi.Bang RW Komar yang rada pendiam cuma keliatan senyum -senyum mendengar kata-kata bang Ade dan Bang Jamal.

Esai

Tujuannya agar apa yang dicita-citakan Sunan Gunung Jati seperti tertuang dalam 40 petatah petitihnya dapat diwujudkan untuk seluruh warga Jawa Barat.

Esai

Sejarah panjang praktik korupsi dan atau KKN di Kota Bekasi, selain disebabkan sifat serakah, juga oleh karena tingginya biaya politik ketika paslon mencalonkan diri menjadi wali kota dan wakil walikota. Biaya itu berupa mahar politik (nomination buying) dan jual beli suara (vote buying). 

Esai

“Tapi beliau pintar sejak kecil, pandai bergaul dan amat menonjol diantara kami,” ujar sang teman sambil berkelakar – sebuah pertanda bahwa Ahmad Syaikhu cakap memelihara tali silaturahmi dengan teman-teman semasa kecil sekali pun, sehingga suasana kekeluargaan tetap cair dan terpelihara dengan baik meski kini dipisahkan jarak dan jejak kehidupan.