Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Gema Ramadhan, Jababeka Bagikan Paket Sembako

×

Gema Ramadhan, Jababeka Bagikan Paket Sembako

Sebarkan artikel ini

CIKARANG- PT. Jababeka Infrastruktur (PT. JI) membagikan 455 paket sembako Gema Ramadhan untuk dhuafa di sekitar Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Senin (18/5/20). Program tahunan Gema Ramadhan kali ini sedikit berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini PT. JI tidak melibatkan partisipasi tenant sekitar kawasan dikarenakan situasi dan kondisi saat ini yang mengakibatkan tidak sedikit perusahaan turut terdampak pandemi covid 19.

Paket sembako tersebut disalurkan melalui Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di 13 titik sekitarkawasan. H. Burhan Jarkasih, penguruh DKM Nurul Huda, kelurahan Sertajaya menyampaikan apresiasinya kepada PT. JI.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Terima kasih atas bantuan paket sembako yang selanjutnya akan kami berikan kepada warga yang berhak menerimanya,” ucapnya pada Jumat (22/05/2020).

Selain itu, rasa kepedulian terhadap sesama yang menjadi bagian dalam nilai pokok pada diri karyawan PT. Jababeka Infrastruktur yaitu gratitude, diapresiasikan melalui pemberian paket sembako dan santunan kepada 80 orang anak yatim/piatu dari desa sekitar kawasan.

Santunan yang diberikan berasal dari para karyawan yang dikumpulkan melalui wadah majelis mushola perusahaan. Pemberian bantuan dilaksanakan pada hari Rabu 20 Mei 2020 secara simbolis di kantor pengelola kawasan dimana seluruh paket sembako kemudian diantarkan langsung kepada kordinator/penanggung jawab anak yatim/piatu.

Aris Dwi Cahyanto, Head of Estate Management Department, menyampaikan bahwa kegiatan pembagian sembako yang dibutuhkan masyarakat saat ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi sosial yang sejalan dengan Program CSR Jabat Sosial. “Kami sangat respect terhadap para penerima manfaat dan berharap menjadi berkah serta memberi nilai kebaikan bagi kita semua.” tutupnya.(bams).

Example 120x600
Metropolitan

“Di DP3A kita memiliki tenaga pendamping khusus, konselor, pekerja sosial, psikolog gitu. Tapi memang kita dari segi ketenagaannya masih kurang, jadi sebenarnya kita ingin kalau ada kasus pelecehan ataupun KDRT bisa ditangani secepatnya. Tapi emang keterbatasan tenaga yang kita miliki harusnya cepat jadi tidak,” kata Titin dikutip Bekasiguide.com, Jumat 11 Juli 2025.