BEKASI – Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Bekasi menilai pembekalan manasik haji bagi para calon haji perlu diperbaiki. Pasalnya, kondisi ibadah haji di tanah suci saat sudah berbeda dan perlu penekanan pembekalannya.
“Para calon haji ke depan harus memiliki bekal yang tepat dan update sesuai kondisi saat ini,” kata H. Henry S Hamzah, Ketua IPHI Kota Bekasi, Minggu, 14 Juli 2024.
Disebutkan, terutama bagi jamaah haji mandiri tahun 2024 ini yang tampak kurang pembekalan pengetahuan haji. Mereka dalam banyak hal telantar dan tidak ada yang membimbing saat di tanah suci.
“Saya melihat kasihan mereka, karena tidak ada yang secara kelompok memandu proses perjalanan hajinya,” katanya.
Terkecuali bagi jamaah yang mengikuti KBIH dan ada mutawwif (pembimbing) yang mengarahkan. “Kalau sendiri, mereka bawa tas sendiri dan perlu pendampingan,” katanya.
Makanya, katanya, pembekalan dalam manasik ini perlu dipertegas terkait kondisi saat ini di Tanah suci. Meskipun ada petugas kloter, tetapi terbatas sehingga kurang menjangkau.
Sehingga, solusinya, saat pelaksanaan manasik sebelum haji, mereka harus diberitahu secara detil agar jamaah bisa persiapan dalam kondisi banyak jamaah di tanah suci.
IPHI Kota Bekasi akan berupaya membantu mereka yang -khususnya- mandiri untuk mendapatkan bimbingan manasik tambahan sesuai dengan kondisi update saat ini di tanah suci. Peran ini penting sebagai bentuk kepedulian dan kesuksesan pelaksanaan haji.
Pelatihan manasik tambahan ini akan dikoordinasikan dengan Kementrian Agama Kota Bekasi. Baik terkait dengan bentuk pembinaan maupun materi ubudiyah yang dianggap dibutuhkan.
Pengalaman haji kali ini juga menjadi pelajaran penting demi perbaikan ke depan. Pemerintah sudah sangat maksimal dalam mengutamakan pelayanan, tetapi masih saja ada sisi yang perlu dibantu sehingga bisa sukses dan lancar.
Bagi para calon jamaah haji ketika memilih tidak menggunakan KBIH dengan berbagai alasan, seperti demi penghematan biaya.
teks
Ketua IPHI Kota Bekasi akan memberi pendampingan calon haji. (*)
