Komisi IV DPRD Kota Bekasi meminta Dinas Pendidikan (Disdik) segera melakukan pendataan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Hal ini menyusul insiden plafon sekolah yang rubuh di kawasan Jatiasih beberapa waktu lalu.
“Saya minta tadi Disdik untuk mendata sekolah-sekolah SD, SMP, berapa yang rusak dan apa kebutuhannya, supaya bisa dimasukkan ke penganggaran 2026. Kemarin di Jatiasih kan ada sekolah yang atapnya rubuh, untung nggak ada korban,” kata anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, H. Bambang Purwanto, Kamis, 11 September 2025.
Bambang menegaskan, Disdik sebagai pengguna anggaran terbesar sekitar 30 persen dari APBD Kota Bekasi harus lebih optimal. Tidak hanya soal infrastruktur, melainkan juga peningkatan kualitas guru.
“Kita mendorong peningkatan kompetensi guru dan anggarannya. Saat ini masih minim banget, baru Rp2,5 miliar, itu yang kita minta tingkatkan,” ujarnya.
Politisi PKS tersebut juga menaruh harapan besar pada kepemimpinan Kepala Disdik baru, Alexander Zulkarnain, yang dinilai memiliki pengalaman di bidang sarana-prasarana pendidikan.
“Background beliau kan pernah di Disdik dulu sebagai Kabid Sarpras SMP, jadi ngerti! Saya juga minta, karena saya anggota Banggar, ke depan jangan ada lagi temuan-temuan di Disdik seperti tahun-tahun sebelumnya,” tegas Bambang.
Menanggapi hal itu, Kadisdik Alexander Zulkarnain mengakui banyak gedung sekolah di Kota Bekasi yang kondisinya sudah tidak layak dan butuh perbaikan.
“Ada yang mungkin perlu direhabilitasi ringan, sedang, bahkan ada juga yang sudah berat dan harus dibongkar,” jelas Alex.
Namun, ia menekankan perlunya tenaga teknis khusus agar pendataan kerusakan hingga rencana pembangunan sekolah bisa lebih tepat sasaran.
“Kita berharap ke depan ditambah orang teknis di Dinas Pendidikan, supaya ketika merencanakan pembangunan fisik sekolah itu bisa akurat,” pungkasnya.