Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Politik

Tenaga Honorer R4 Mengadu ke DPRD Kota Bekasi: Sudah 20 Tahun Mengabdi, Gagal Jadi PPPK

×

Tenaga Honorer R4 Mengadu ke DPRD Kota Bekasi: Sudah 20 Tahun Mengabdi, Gagal Jadi PPPK

Sebarkan artikel ini
Komisi 1 DPRD Kota Bekasi saat menerima Ratusan tenaga honorer kategori R4 di Kota Bekasi, yang gagal lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Ratusan tenaga honorer kategori R4 di Kota Bekasi, yang gagal lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), mengadu ke Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Rabu (9/7). Mereka meminta kejelasan nasib dan difasilitasi agar bisa diangkat menjadi PPPK.

“Kami sudah bekerja sejak 2006, tapi tak juga diangkat. Padahal ikut proses yang sama,” kata Andri, perwakilan petugas kebersihan Kota Bekasi dalam rapat dengar pendapat. Ia mewakili sekitar 1.145 tenaga honorer R4 yang belum diangkat.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Senada dengan itu, Abdul Hadi, honorer yang bertugas di sekitar Sumur Batu, mengaku sedih dan kecewa. “Kami hadir lebih awal dari pegawai kantor, bersihkan jalan dan kantor pemerintah. Tapi tak dianggap,” ungkapnya.

Sebagai informasi, dari ribuan tenaga honorer di Kota Bekasi, masih ada sekitar 4.000 orang yang tergolong R4 dan belum mendapatkan status PPPK.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Murfati Lidianto, menegaskan akan mengawal aspirasi ini.

“Kami akan koordinasikan dengan eksekutif dan mendorong DPR RI, khususnya Komisi 2, agar ada solusi. Soal ini bukan hanya kewenangan daerah, tapi juga perlu arahan pusat dan kesiapan anggaran,” ujar Murfati.

Dalam RDP tersebut, hadir pula Forum Komunikasi Petugas Kebersihan, Forum Solidaritas R4, perwakilan BKPSDM, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi.

Example 120x600
Politik

“Ada Jalan Alinda dan Jalan Perjuangan yang saat ini tengah dikerjakan. Tentu akan banyak pengendara yang dialihkan ke jalur alternatif lain. Saya mendorong agar Dinas Perhubungan melakukan pemantauan di beberapa titik yang berpotensi menjadi pusat kemacetan,” ujar Kamil.

Politik

“Kami tegaskan bahwa dana itu bukan hibah. Tetapi belanja uang untuk kegiatan di lingkungan warga. Bahkan akan diutamakan bagi RT yang mampu menggerakkan masyarakat, terutama dalam upaya pengurangan sampah,” jelas Murfati dalam rapat dengar pendapat bersama Pemkot Bekasi dan seluruh camat, Kamis, 02 Oktober 2025.