Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Korban Pelecehan Seksual Guru Ngaji Bertambah

×

Korban Pelecehan Seksual Guru Ngaji Bertambah

Sebarkan artikel ini
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Sang Ngurah Wiratama membeberkan barang bukti sekaligus memberikan keterangan ke awak media.

Korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh guru ngaji yakni Sudin (51) bersama anaknya Muhammad Hadi Sopyan (29) di tempat pengajian Al Qona’ah Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia bertambah 1 orang. Yakni S (15) warga Karawang.

Hal itu terkuak dari hasil penelusuran pihak kepolisian atas barang bukti baru berupa draft absensi siswi yang mengikuti pengajian. Hingga saat ini, tercatat sudah empat korban yang memberikan keterangan dan membuat laporan ke Polres Metro Bekasi.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Sang Ngurah Wiratama mengatakan korban merupakan salah satu siswi yang mengikuti pengajian dan sempat dinikahi oleh Sudin saat usia 13 tahun.

“Pernikahan ini warga sekitar tidak ada yang tahu, yang tahu ini hanya pelaku dan korban. Saat ini usianya baru jalan 16 tahun pada saat dinikahi usianya baru 13 tahun di tahun 2022,” kata Wiratama kepada awak media, Rabu, 02 Oktober 2024.

Korban dinikahkan hanya untuk melayani aksi bejat Sudin. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, korban juga tidak hamil meski kerap dipaksa untuk berhubungan badan oleh Sudin.

“Tidak hanya pelecehan saja, namun sudah sampai berhubungan badan lebih tepatnya. Sampai saat ini belum punya anak,” tambahnya.

Kejadian itu bermula saat S yang tengah tertimpa masalah keluarga menceritakannya permasalahannya ke guru pengajiannya yakni Sudin. Kemudian, korban yang merasa nyaman dan dirayu oleh pelaku, akhirnya mau dinikahkan oleh pelaku, meski tanpa pengetahuan orangtua korban.

“Yang bersangkutan merasa nyaman bercerita kemudian sudah berkeluh kesah akhirnya diterima, sehingga akhirnya mau dinikahi di tempat mengaji tersebut hingga akhirnya mau disetubuhi dan lain sebagainya,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya tengah fokus melakukan trauma healing terhadap korban-korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh bapak dan anak pemilik tempat pengajian tersebut. Wira berharap agar para orangtua korban berani memberikan keterangan guna membuka tabir pelecehan seksual yang berkedok pengajian ini.

“Saya menghimbau kepada orangtua yang mungkin bisa cerita ngobrol dengan orangtuanya, apabila kejadian ini terjadi pada anak ini bukan menjadi aib, tapi untuk menjaga anak-anak lain agar tidak terjadi pada yang lain,” tandas Wiratama.

Example 120x600