Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Kabupaten Bekasi Waspada ancaman Gempa Bumi Megatrust di Selat Sunda

×

Kabupaten Bekasi Waspada ancaman Gempa Bumi Megatrust di Selat Sunda

Sebarkan artikel ini

Pada 14 Januari 2022 lalu, Kabupaten Bekasi dilanda gempa bumi berkekuatan M = 2,3. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tektonik ini disebabkan oleh sesar lokal yang berpusat gempa di darat memiliki kedalaman 8 meter.

Akibat peristiwa itu tidak ada korban jiwa serta bangunan rusak. Selain itu, gempa bumi di Cianjur pada 2022 lalu juga dirasakan sebagian masyarakat Kabupaten Bekasi.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Untuk mengantisipasi potensi bencana gempa bumi Megatrust selat sunda, Pemerintah Kabupaten Bekasi mengeluarkan Surat Edaran bernomor BC.03.01/SE-99/BPBD/2024 tentang himbauan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan mitigasi bencana gempa bumi Megatrust Selat Sunda. SE itu yang dikeluarkan pada Senin lalu dan disebar ke seluruh perangkat daerah, pelaku usaha, komunitas pegiat lingkungan serta camat dan lurah untuk diserukan kepada masyarakat luas.

Surat edaran itu dikeluarkan menyusul dengan surat edaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat nomor 128/PB.01.03/BPBD pada 2 September 2024 lalu. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bencana gempa megatrust sekat sunda merupakan bencana yang tidak bisa diprediksi. Untuk itu, pihaknya meminta agar melakukan kesiapsiagaan mitigasi bencana.

“Mitigasi struktural maupun non struktural dengan membangun bangunan aman gempa. Lalu merencanakan tata ruang yang aman. Dan membangun kapasitas masyarakat melakukan aksi dini untuk selamat jika gempa bumi terjadi,” ucap Pj Bupati Bekasi, Sabtu, 14 September 2024.

Dalam edaran itu, Dedy meminta agar para pemangku jabatan agar turun ke lapangan dapat melakukan mitigasi bencana gempa bumi bersama masyarakat. Seperti, memeriksa ketersediaan rambu jalur evakuasi, papan informasi, tempat evakuasi sementara dan membangun Early Warning System (EWS) atau peringatan dini tradisional, seperti kentongan, speaker masjid, alarm dan lainnya.

“Kembali cek alat-alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan dan pastikan rambu-rambu serta arah jalur tempat evakuasi yang memadai,” tambahnya.

Meski gempa bumi megatrust tak dapat diprediksi, saat ini pihaknya bersama para relawan kebencanaan terus berupaya menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Salahsatunya dengan menyiapkan kembali Desa Siaga, simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi dan tsunami. Tujuannya agar masyarakat kian paham akan risiko bencana.

“Tingkatkan lagi koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan kita, lakukan simulasi rencana kontingensi untuk menghadapi bencana dengan stakeholder lain,” tandasnya.

Sebelumnya, BMKG menghimbau agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan nya menghadapi bencana gempa bumi megatrust ini. Tujuannya agar mengurangi jumlah korban dan risikonya. Gempa bumi megatrust selat sunda ini memiliki potensi ancaman bagi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya karena memiliki potensi kekuatan magnitude 8,7.

Example 120x600
Metropolitan

“Kami sudah jaminkan yaitu tadi anak yang ketiga ini kan ada yang besok baru masuk SD, yang kedua naik kelas tiga, dan yang pertama juga naik kelas lima SD, jadi nanti akan disiapkan oleh Dinas Pendidikan kita akan tempatkan di sekolah yang ada SD dan SMP sudah menjadi komitmen,” kata Tri dikutip Bekasiguide.com, Kamis 3 Juli 2025.

Metropolitan

“Alhamdulillah, hari ini kami dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kota Bekasi. Tugas ini memang tugas kita sehari-hari dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kemudian, hal-hal yang menyangkut kepada penyelamatan tentunya lebih diutamakan,” kata Abi dikutip Bekasiguide.com, Senin 30 Juni 2025.

Metropolitan

“Ini satu apresiasi pemerintah Kota Bekasi kepada para petugas yang begitu responsif dan tentu tidak memilih-milih terkait dengan tugas pokok dan fungsinya. Karena kalau berdasarkan tugas-tugas fungsinya, itu bukan bagian dari tugas-tugas pemadam kebakaran secara tupoksi, tapi lebih mengutamakan tugas-tugas kemanusiaan,” kata Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto dikutip Bekasiguide.com, Senin 30 Juni 2025.