Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Penemuan Jasad Pria Terikat dan Terbungkus Karung

×

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Penemuan Jasad Pria Terikat dan Terbungkus Karung

Sebarkan artikel ini
Kapolsek Bantargebang, AKP Ririn Sri Damayanti.

Polsek Bantargebang telah memeriksa 4 orang saksi atas kasus penemuan jasad pria yang kepalanya terbungkus karung di saluran air belakang Kantor TPST Bantargebang Ciketing Udik Kota Bekasi.

Kapolsek Bantargebang, AKP Ririn Sri Damayanti mengungkapkan pihaknya telah memeriksa empat orang saksi termasuk pemancing yang pertama kali melihat jasad korban mengapung di atas air.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

“Ada 4, salah satunya pak T yang mau memancing belut di saluran ini,” kata Kapolsek kepada wartawan termasuk bekasiguide.com pada Kamis, 18 Juli 2024.

Kapolsek melanjutkan, pihak kepolisian hingga saat ini masih menunggu hasil otopsi untuk menelusuri penyebab kematian korban.

Baca juga : Diduga Dibunuh, Jasad Pria dengan Tangan Terikat dan Kepala Terbungkus Karung di Bantargebang

Baca juga : Mayat Pria Yang Kepalanya Terbungkus Karung Ternyata Pegawai TPST Bantargebang

“Sementara kita nunggu hasil otopsi, karena baru dilakukan hari ini, sambil nunggu otopsi kita sudah melakukan penyelidikan mohon doanya agar kami bisa mengungkap dan menemukan apa yang sebenarnya terjadi di TKP ini,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, bahwa seorang pegawai TPST Bantargebang bernama Waryanto (51) ditemukan tewas mengambang dengan kondisi wajah terbungkus karung dan tangan kaki terikat.

Warga yang menemukan hal itu, langsung melapor ke Anggota Bhabinkamtibmas wilayah Bantargebang untuk membantu mengevakuasi korban.

Example 120x600
Peristiwa

“Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah puntung rokok yang dibuang sembarangan. Api membakar ruko dengan luas area terdampak sekitar 21 meter, namun berhasil kami tangani agar tidak meluas,” kata Rusmanto dikutip Bekasiguide.com, Jumat 26 Desember 2025.

Peristiwa

“Lokasinya di persawahan, medannya lumpur, dan aksesnya hanya jalan setapak. Posisi buaya ada di tengah sawah, jadi kami cukup was-was karena dikhawatirkan bisa menyerang,” kata Aliyudin dikutip Bekasiguide.com, Rabu 24 Desember 2025.