Upaya penanganan stanting dibutuhkan peran serta dan kolaborasi lintas sektoral mulai dari Muspika, Puskesmas, Aparatur Desa maupun Kelurahan agar lebih efektif dan memberikan hasil optimal. Demikian disampaikan Camat Cibitung Encun Sunarto dalam upaya menekan penanganan stunting di wilayah kerjanya.
“Bulan Juni ini dari pihak Puskesmas akan mendata ulang berapa jumlah stunting yang ada di wilayah kita. Dan berapa jumlah potensi-potensi stunting agar kita melakukan penetrasi nanti dengan benar,” ungkap Camat Cibitung Encun Sunarto dikutip bekasiguide.com, Rabu 26 Juni 2024.
Selain mengimbau kepada petugas di lapangan agar cermat dalam melakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan balita, Encun menyampaikan, aparatur Desa dan Kelurahan di wilayahnya dapat mengoptimalkan Anggaran Dana Desa untuk program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Seluruh desa sudah melaksanakan kegiatan dan berkoordinasi baik dengan Puskesmas, Posyandu serta petugas kesehatan terkait apa saja yang dibutuhkan untuk penanganan stunting. Termasuk makanan tambahan, dan kita pantau selama tiga bulan ini,” jelas Encun.
Dalam intervensi stunting ini, pihaknya juga memberikan edukasi dan imbauan dalam setiap kesempatan melalui kader PKK dan kader Posyandu, agar ibu hamil dan yang memiliki balita dapat terhindar dari risiko stunting.
Bersama dengan stakeholder terkait lainnya juga keterlibatan pihak swasta serta instansi perangkat daerah lainnya, yang tergabung dalam Liaison Officer (LO). Encun menyampaikan apresiasinya atas kontribusi nyata yang telah diberikan untuk masyarakat Kecamatan Cibitung khususnya.
“Alhamdulillah Pak Bupati kemarin telah memberikan Surat Perintah untuk membentuk LO, sehingga dalam intervensi stunting ini kita tidak sendiri. Tetapi dibantu juga oleh pihak swasta serta dinas-dinas terkait yang telah ditunjuk. Dan atas nama Pemerintah Kecamatan Cibitung kami menyambut baik dan berterimakasih atas langkah kolaboratif yang telah dilakukan untuk menuntaskan permasalahan stunting ini,” tutupnya.