Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Peristiwa

Pemilik Kontrakan Buka Suara Keseharian Pelaku Serial Killer

×

Pemilik Kontrakan Buka Suara Keseharian Pelaku Serial Killer

Sebarkan artikel ini

Penemuan satu keluarga beranggotakan 5 orang di Bantargebang, Kota Bekasi yang ditemukan dalam keadaan mulut berbusa mengungkap kasus pembunuhan berantai (serial killer) yang dilakukan Wowon alias Aki, Solihin alias Duloh dan juga M. Dede Solehudin.

Ngatmono (60), pemilik kontrakan yang ditempati salah satu pelaku pembunuhan berantai, Solihin alias Duloh, mengungkap bahwa Duloh bersama dua orang anaknya telah satu tahun lamanya mengontrak di rumah kontrakan miliknya.

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Diketahui, Duloh tinggal di sebuah kontrakan tak jauh dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) satu keluarga keracunan, yakni di Gang Citra Botol, Kelurahan Cikiwul, Bantargebang Kota Bekasi.

Kesehariannya, Duloh bersama anaknya berprofesi sebagai penjual es cincau.

“Dagang es cincau aja disini sama anaknya. Kalau dagangnya sih di sekitar pangkalan lima,” ucap Ngatmono, Kamis (26/01).

Ngatmono mengaku bahwa dirinya tak terlalu dekat dengan sosok duloh, karena kesibukannya bekerja.

Meski demikian, Ngatmono mengatakan bahwa berdasarkan kesaksian tetangga lainnya, Duloh dikenal sebagai sosok yang baik.

“Dikenal baik mas orangnya jujur, komunikasi sama tetangga juga baik. Cuman saya jarang ngobrol, cuman memang gaada waktu lah,” ujarnya.

Ia pun mengaku terkejut saat mengetahui, penyewa kontrakannya menjadi salah satu pelaku dalam pembunuhan berantai.

Menurutnya, pasca diketahui duloh menjadi salah satu pelaku pembunuhan berantai. Duloh bersama kedua anaknya tak pernah lagi tampak terlihat olehnya.

Ngatmono mengatakan, terakhir dirinya melihat duloh adalah sekitar satu minggu yang lalu.

“Ada semingguan yang lalu,” tutupnya.

Diketahui, Solihin alias Duloh berperan sebagai algojo di pembunuhan berantai Bekasi-Cianjur yang memakan total 9 korban meninggal dunia. (mae)

Example 120x600
Peristiwa

“Modusnya ini agak menarik karna baru. MHS ini memanggil korban ke ruangannya dengan alasan bahwa si korban ini belum lancar dalam mengaji. Jadi dipanggil ke ruangan diajak berbicara hingga terjadi pelecehan dipegang bagian-bagian yang sensitif. Kemudian korban juga mendapatkan perlakuan yang kurang baik, badannya ditindih kemudian dicium,” terang Wiratama dikutip bekasiguide.com pada Sabtu, 05 Oktober 2024.

Peristiwa

“Setelah dilakukan penggeledahan kepada dua pelaku TAW dan FA terhadap barang bawaannya, ditemukan barang bukti berupa 4 bungkus plastik warna bening yang masing-masing berisikan narkotika jenis kristal sabu dengan berat 4.223 gram,” ucap Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Twedi Aditya Bennyahdi di Cikarang Utara, Jumat, 04 Oktober 2024.