Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Kesehatan

Omset Apotek Turun Imbas Larangan Obat Sirup

×

Omset Apotek Turun Imbas Larangan Obat Sirup

Sebarkan artikel ini

BEKASI- Buntut keputusan Kementerian Kesehatan RI terkait pelarangan obat jenis sirup, berdampak pada sektor farmasi. Sejumlah Apotek mengalami penurunan omset.

Dinas Kesehatan Kota Bekasi bersama Polres Metro Bekasi Kota dan Ikatan Apoteker Indonesia, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah apotek di kawasan Pasar Proyek Bekasi Junction, Bekasi Timur, terkait peredaran obat sirup, pada Senin (24/10/2022).

Scroll Ke Bawah Untuk Melanjutkan
Advertisement

Dalam penyidakan tersebut, salah satu Pegawai Apotek Subur Medika, Rian (25) mengaku, sudah mulai berhenti menjual obat jenis sirup sejak tiga hari yang lalu.

“Sudah tiga hari yang lalu, semenjak dari kandungannya maka saya tarik semua,” ujar Rian, saat ditemui wartawan, Senin (24/10/2022).

Rian mengatakan, semenjak penjualan obat jenis sirup dilarang, omset Apoteknya mengalami penurunan pendapatan hingga 70%.

“Semenjak dari adanya pemberitaan ini, omset menurun drastis sekitar 70%,” ujarnya.

Padahal sebelumnya, menurut Rian, obat-obat yang dilarang untuk dijual termasuk jenis obat yang sering dibeli konsumen.

“Lumayan juga ya, laku, ya sangat dibutuhkan,” ucap Rian.

Atas fenomena ini, Rian berharap, kedepannya jika ada lagi obat-obat yang dilarang, pihak terkait bisa segera merilis pemberitaan.

“Jika ada perlarangan obat tersebut segera dirilis aja apa item nya,” tutupnya.

Perlu diketehaui, terdapat 5 obat yang dilarang BPOM karena mengandung Etilen Glikol dan Dietilen Glikol, yakni Termorex sirup, Flurin DMP, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops. (Mae)

Example 120x600
Kesehatan

” Tahun 2023 dari 74.295 orang yang di tes di Kota Bekasi, temuan kasus HIV baru ada 882 orang. Tahun 2024 sampai dengan september dari 59.220 orang yang di tes di Kota Bekasi temuan kasus baru HIV ada 532 orang,” jelas Vevie dikutip Bekasiguide.com, Rabu 4 Desember 2024.

Kesehatan

“PABC biasanya terjadi pada wanita reproduktif. Pengobatan bisa dengan kemoterapi atau kalau mau paling aman ya operasi. Tapi itu harus dikonsultasikan dengan dokter anestesi dulu, supaya obat bius yang diberikan bisa dipastikan aman untuk bayi yang ada di kandungannya. Bisa dilakukan setelah usia kandungan 3 bulan lebih,” kata Aida.