Oleh : Imam Trikarsohadi
Profil Anies Rasyid Baswedan, Orang Nomor Satu di DKI Jakarta yang kini namanya menjadi perbincangan di seluruh pelosok Tanah Air karena digadang menjadi calon presiden di 2024.
Seperti diketahui, Anies Rasyid Baswedan merupakan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sejak 2017 hingga saat ini (2022). Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sebelumnya, ia merupakan Rektor Universitas Paramadina, dan saat penunjukannya, merupakan rektor termuda di Indonesia, yakni di usia 38 tahun. Sebelum terjun ke dunia politik, perjalanan karier Anies Baswedan dimulai dari dunia akademik, baik sebagai pengajar (dosen) maupun peneliti.
JENJANG PENDIDIKAN
- SD IKIP Labrotori II, Yogyakarta ( 1982 )
- SMP Negeri 5, Yogyakarta ( 1985 )
- SMA, South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika ( 1988 ) SMA Negeri 2, Yogyakarta ( 1989 )
- Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta ( 1995 )
- University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat ( 1998 )
- Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika Serikat ( 2005 ).
PERJALANAN KARIER
- Redaktur dan Pembawa Acara “Tanah Merdeka” (Program TVRI Yogyakarta) (1989 – 1991 )
- Program Koordinator di Center for Student and Community Development ( 1993-1994 )
- Peneliti dan Koordinator Proyek di Pusat antar Universitas (PAU) Peneliti Studi Ekonomi UGM ( 1994 – 1996 ).
- Peneliti pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University (2000 – 2004).
- Peneliti pada Center for Governmental Studies, Northern Illinois University (2000-2000).
- Research Manager di IPC, Inc., Chicago, Illinois, Amerika (2004-2005 ).
- Direktur Riset The Indonesian Institute, Center for Public Policy Analysis, Jakarta ( 2005 – 2009 ).
- Peneliti Utama di The Indonesian Survei Institute (LSI), Jakarta ( 2005 – 2007 ).
- National Advisor Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah pada Partnership for Governance Reform, Jakarta ( 2006 – 2007).
- Rektor Universitas Paramadina ( 2007 – 2011 ).
- Pendiri dan Ketua Gerakan Indonesia Mengajar ( 2010 ).
- Presenter Program Save Our Nation, Metro TV ( 2010 ).
- Presenter Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika ( 2010 ).
- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja (2014-2016).
- Gubernur DKI Jakarta (2017- 2022).
PENGHARGAAN
- AFS Intercultural Program, Milwaukee High School, Wisconsin, AS ( 1987 ).
- JAL Scholarsip ( 1993 ).
- Fulbright Scholarship ( 1997 ).
- ASEAN Student Awards Program (USAID-USIA-NAFSA) ( 1998 ).
- William P Cole III Fellowship, Universitas Maryland ( 1998 ).
- Indonesian Cultural Foundation Scholarship ( 1999 ).
- Gerald Maryanov Fellow, Northem Illions University ( 2004 ).
William P. Cole III Fellow di Maryaland School of Public Policy, ICF Scholarship ( 2005 ).
Masa Kecil dan Remaja. Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat. Ia merupakan anak dari Rasyid Baswedan yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia (UII) dan Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, yang merupakan dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Anies merupakan cucu dari H. Abdurrahman Baswedan atau dikenal dengan nama A. R. Baswedan. Kakek Anies merupakan pahlawan nasional dan dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang Kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia. Ia memiliki dua orang adik, yaitu Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan. Anies dibesarkan di Yogyakarta. Pada saat usianya menginjak 5 tahun, Anies bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Masjid Syuhada. Setelah itu, Anies melanjutkan sekolah dasar Laboratori, Yogyakarta saat umurnya 6 tahun. Anies kecil dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan juga punya banyak teman, serta sudah memiliki bakat sebagai organisator. Ini terlihat pada saat dirinya berusia 12 tahun, sudah membentuk kelompok bernama ‘Kelabang’ atau Klub Anak Berkembang, yang memiliki anggota berusia 7 sampai 15 tahun. Kelompok Kelabang ini aktif mengadakan berbagai kegiatan olahraga dan kesenian di kampungnya. Setelah tamat pendidikan dasar, Anies melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri 5 Yogyakarta, di mana dirinya terus aktif dalam kegiatan organisasi, yakni Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan memiliki jabatan pengurus bidang Hubungan Masyarakat. Setelah lulus, Anies melanjutkan studinya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Di jenjang pendidikan menengah atas ini, Anies terpilih menjadi wakil ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus pelajar Ketua OSIS di seluruh Indonesia. Dari situlah, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia pada 1985.
Masa Pendidikan Tinggi. Setelah menyelesaikan SMA, Anies masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Ia menyandang gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun. Lulus dari UGM, Anies langsung aktif di lembagai kajian ekonomi di almamaternya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM. Saat kuliah, Anies mendapatkan beasiswa Japan Airlines Foundation bidang Asian Studies di Universitas Sophia Tokyo, Jepang. Setelah lulus kuliah, Anies sempat bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi di UGM. Selama bekerja Anies juga mendapat beasiswa Fulbright untuk pendidikan Master Bidang International Security and Economic Policy di Universitas Maryland, College Park. Ia menempuh pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat dan S3-nya di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat. Pada saat menempuh jenjang pendidikan tinggi di UGM, Anies tetap aktif berorganisasi. Saat kuliah, ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam UGM. Selain itu, Anies pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di Fakultas Ekonomi UGM pada 1992 dan turut membantu lahirnya kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Anies kemudian membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM sebagai lembaga eksekutif dan mempromosikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan kongres pada tahun 1993. Di BEM UGM ini, Anies memulai gerakan berbasis riset, yakni sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra. Anies juga turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial berhadiah pada November 1993 di kota Yogyakarta.
Karier Anies Baswedan. Anies pernah bekerja sebagai National Advisor bidang desentralisasi dan otonomi daerah di Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta (2006-2007). Anies juga pernah menjadi peneliti utama di Lembaga Survei Indonesia (2005-2007). Pada 15 Mei 2007 silam, Anies Baswedan dilantik menjadi rektor termuda di usia 38 tahun di Universitas Paramadina. Anies menjadi rektor menggantikan posisi Nurcholish Madjid. Bahkan, Majalah Foreign Policy memasukan Anies dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia. Selanjutnya pada 2008, Anies merintis Program Beasiswa di Universitas Paramadina bernama Paramadina Fellowship, yang mengadopsi konsep dari universitas-universitas di Amerika Utara dan Eropa dengan menyematkan nama sponsor sebagai predikat penerima beasiswa. Pada 2009 Anies menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar, yang merupakan tindak-lanjut ide yang pernah diutarakan (alm) Prof. Koesnadi Hardjasoemantri. Gerakan ini dimaksudkan untuk mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia, bukan melalui seminar dan diskusi tetapi melalui program konkret mengirimkan sarjana terbaik Indonesia menjadi guru SD.
Terjun ke Dunia Politik. Memasuki 2013, Anie resmi terjun ke dunia politik, dengan menjadi peserta konvensi calon presiden (capres) dari Partai Demokrat. Pada 2014, Anies kemudian bergabung dalam tim pemenangan Capres Joko Widodo–Jusuf Kalla sebagai Juru Bicara. Selanjutnya pada 2014, Jokowi menunjuk Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menjabat sebagai menteri, Anies merombak organisasi di lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dipisah dan digabung dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Anies juga membenahi seleksi terbuka Kemendikbud dan melakukan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP). Membuat program sekolah aman serta mengimbau orangtua agar mengantar anaknya sekolah pada tahun ajaran baru. Anies juga menerapkan kurikulum pendidikan terbaru serta menyebarkan guru berkualitas agar merata di semua wilayah serta melakukan reformasi ujian nasional. Ia menjabat sebagai Mendikbud mulai 2014 hingga pertengahan 2016. Setelah itu digantikan oleh Muhadjir Effendy. Usai menjabat menteri pendidikan, Anies kemudian maju dalam putaran pemlihan Gubernur DKI Jakarta ke-19 bersama Sandiaga Uno. Keduanya diusung partai Gerindra pada 2017. Pada pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dilaksanakan dua putaran 2017 silam, pasangan Anies dan Sandiaga berhasil mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Djarot Saiful Hidayat.
Deretan Penghargaan Kempimpinan Anies untuk DKI Jakarta. Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2017 silam, Anies Rasyid Baswedan berusaha memberikan inovasi untuk kemajuan Ibu Kota . Dalam kepemimpinannya, Anies telah membawa DKI Jakarta meraih sejumlah penghargaan .
- Pahlawan 21 Heroes 2021.Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam jajaran pahlawan transportasi dunia tahun 2021 atau 21 Heroes 2021. Penghargaan ini diberikan oleh Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI). 21 Heroes 2021 merupakan penghargaan yang diberikan oleh 21 tokoh dunia yang mampu mengembangkan sistem transportasi urban berkelanjutan di tengah tantangan global dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Menurut TUMI, selama kepemimpinan Anies di Jakarta telah mengalami peningkatan dalam segi transportasi umum massal selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah integrasi Bus Rapid Transit yang diimplikasikan ke dalam sistem JakLingko.
- Sustainable Transport Award 2021.DKI Jakarta berhasil memenangkan penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus dikembangkan. Ibu Kota Jakarta dinilai berhasil menghadirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan mutu transportasi. Di antara inovasi tersebut adalah mengintegrasikan mikrobus (angkot) dengan layanan Transjakarta, menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta, mengintegrasikan layanan transportasi baik fisik maupun pembayaran, penataan kawasan transportasi publik milik DKI Jakarta dengan perusahaan transportasi publik milik negara, dan mengembangkan bus listrik yang ramah lingkungan. Torehan prestasi ini menjadikan Jakarta sebagai kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan STA.
- KPPU Award 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat penghargaan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU Award 2021. Program tersebut merupakan bagian dari kegiatan Diseminasi Persaingan Usaha dan Pengawasan Kemitraan. Penghargaan ini secara simbolis diserahkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan diterima oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria pada Selasa 14 Desember 2021. Menurut Riza, penghargaan ini sebagai pemacu Pemprov DKI Jakarta untuk terus berusaha melakukan koordinasi dan harmonisasi kebijakan yang ada. Terutama, prinsip persaingan usaha yang sehat pada kebijakan ekonomi yang diambil, peningkatan tumbuh kembang pelaku usaha UMKM yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
4.IDC Future Enterprise Awards 2021.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Jakarta Smart City meraih penghargaan kategori “Best in Future of Digital Innovation” dalam ajang IDC Future Enterprise Awards 2021. Inovasi yang dilakukan Jakarta Smart City adalah JAKI (Jakarta Kini). JAKI merupakan platform layanan digital warga yang dapat memudahkan dan membawa kebahagiaan untuk warga Jakarta. JAKI terpilih di antara lebih dari 1.000 proposal di kawasan Asia Pasifik. Kemenangan ini membawa Jakarta Smart City maju sebagai perwakilan Indonesia untuk merebut posisi terbaik di tingkat regional Asia Pasifik.
- Top Digital Awards 2021.Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI meraih lima penghargaan dalam ajang Top Digital Awards 2021. Kelima penghargaan tersebut yakni, Top Digital Implementation 2021 Level Stars 5 untuk Pemprov DKI; dan Top Leader on Digital Implementation 2021 untuk Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan. Selanjutnya, Top CIO on Digital Implementation 2021 untuk Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Atika Nur Rahmania; Top Digital in Public Service & Smartcity Solution 2021 untuk Pemprov DKI; dan Top IT Manager on Digital Implementation 2021 untuk Kepala BLUD Jakarta Smart City, Yudhistira Nugraha. Anies mengatakan, semua penghargaan ini dibayar dengan menggunakan kerja keras ribuan jajaran Pemprov DKI dan kolaborasi warga dalam membangun ekosistem digital yang baik di lingkungan Pemprov DKI. Penghargaan ini juga menjadi pendorong bagi kami untuk terus bekerja optimal memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga Jakarta. “Pemprov DKI terus berinovasi di bidang teknologi digital. Salah satunya, aplikasi Jakarta Kini (JAKI) yang telah diunduh 2,5 juta pengguna,” kata Anies, dikutip dari akun Instagram miliknya, Jumat 24 Desember 2021.(dari berbagai sumber).