Hari ini kita akan menyaksikan partai politik mana di kota Bekasi yang menjaga amanah rakyat demi kepentingan warga bekasi atau egoisme partai menguasai kepentingan kelompoknya.
Pagi ini (6/4) DPRD Kota Bekasi akan melakukan perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), skenario kocok ulang posisi dan lobi politik berdinamika sejak beberapa hari lalu.
Siapa meninggalkan siapa dan bagaimana peran eksekutif memainkan posisinya dalam lembaga legislatif. Ditengah kondisi Kota Bekasi yang tidak sedang baik-baik saja pasca OTT Wali Kota Bekasi, peran partai politik yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat sangat dibutuhkan.
Membangun kota bekasi yang plural tentu dibutuhkan kesadaran bersama untuk menjaga kondusifitas agar berjalan maksimal, saling pengertian dan pemahaman yang sama terhadap kecintaan dan rasa memiliki terhadap Kota Bekasi.
Bagaimana mungkin pembangunan kota Bekasi dapat terealisasi dengan baik apabila seribu orang membangun, tapi ada satu orang merusaknya.
Narasi meninggalkan yang ramai terdengung dikalangan aktifis Bekasi saat ini cukup santer terdengar, saya membayangkan jika sampai partai pemenang pemilu 2019 PKS yang memiliki hak menjadi ketua DPRD ditinggalkan atau partai penguasa eksekutif PDIP dengan kursi 12, kursi yang sama meninggalkan, tentu akan berkonsekuensi pada stabilitas politik di Kota Bekasi.
Kebersamaan dan menghilangkan egoisme menjadi kunci sukses pembangunan, perubahan AKD di tubuh DPRD Kota Bekasi beberapa saat kedepan akan menunjukan rakyat yang menang dengan kedewasaan politisi bekasi membangun kebersamaan atau egoisme politikus yang mengorbankan kepentingan warga Bekasi.
Oleh : Deni Ardini
(Sekretaris KNPI Kota Bekasi)