BEKASI- Angka orang positif COVID-19 kian hari semakin meningkat. Kondisi ini membuat kita mengandalkan tenaga medis dalam menangani pasien. Tapi sayangnya tenaga medis kekurangan alat kesehatan, khususnya Alat Pelindung Diri. Padahal mereka berada dekat dengan penderita dan mengancam kesehatan mereka setiap saat.
Melihat kondisi itu, para tenant di Kawasan Industri Jababeka tergerak untuk membantu. Sejak 23 Maret 2020 melakukan aksi penggalangan dana yang dibantu di organisasi oleh Jababeka Infrastruktur selaku pengelola Kawasan Industri Jababeka dan Yayasan Pendidikan Universitas Presiden. Saat ini terkumpul donasi sebesar 7 miliar dan telah diserahkan kepada Satuan tugas (satgas) COVID-19 di Kabupaten Bekasi pada Rabu (8/4/2020).
Serah terima donasi secara simbolis berupa alat kesehatan diterima oleh Juhandi selaku Asisten Daerah 2 Kabupaten Bekasi mewakili Bupati Kabupaten Bekasi dan Moh. Azis selaku Ketua Baznas Kabupaten Bekasi yang diberikan langsung oleh Tjahjadi Rahardja selaku Direktur Utama Jababeka Infrastruktur, didampingi dr. Iskandar selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia yang ditugaskan untuk mendistribusikan bantuan untuk rumah sakit, Kapolres Metro Bekasi yang diwakili oleh AKBP Muryono selaku Kabag Ops Polres Metro Bekasi serta beberapa perwakilan dari setiap donatur perusahaan di Kawasan Jababeka di Universitas President Lantai 5, Cikarang.
“Adapun alat kesehatan yang diberikan berupa Alat Pelindung Diri, masker, hand sanitizer, cairan desinfektan, sepatu boat, face shield, velbed, dan beberapa kebutuhan pokok, seperti beras, shampoo, sabun, teh. Inilah hasil dari gotong royong yang dilakukan oleh tenant-tenant. Kami sangat bangga dengan tenant kami yang berkontribusi sebisa mereka, sebagian melalui barang-barang dan dana tunai. Kami harap bantuan ini bisa membantu pemerintah daerah menangani COVID-19, terutama para dokter dan tenaga medis yang memerlukan alat kesehatan,” ungkap Tjahjadi saat memberi sambutan.
Juhandi memberikan apresiasinya kepada para tenant KIJA yang telah berinisiatif melakukan aksi nyata lewat penggalangan dana. Ia yakin bantuan tersebut akan membantu menekan penyebaran COVID-19 dan melindungi para tenaga medis saat bekerja.
“Kita ingin mengucapkan terima kasih sebagai pemerintah daerah. Wabah ini tidak terlihat mata, oleh karenanya kita patut bekerja sama untuk memeranginya. Agar mata rantai virus ini bisa terputus. Dan saya menghimbau agar setelah ini langsung turun kelapangan supaya masyarakat bisa melakukan pencegahan penyebaran sedini mungkin dan mendorong masyarakat untuk terus waspada,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, dr. Iskandar mengatakan bahwa ia akan bekerja keras agar bantuan alat kesehatan ini tepat sasaran dan akan didistribusikan secepatnya. Rencananya, semua alat kesehatan akan dibagikan bertahap kepada 40 rumah sakit swasta, 100 Klinik, dan puskesmas di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bekasi.
“Pekerjaan tenaga medis itu spesifik. Kami bekerja di hilir. Kami yang menangani langsung orang sakit. Jadi kami butuh alat kesehatan seperti APD lengkap agar bisa bekerja dengan nyaman, Dan dengan adanya bantuan ini, mereka merasa terbantu dan bisa bekerja jauh lebih maksimal dalam menangani pasien COVID-19. Sehingga angka orang positif COVID-19 bisa ditekan dan tidak menulari lagi tenaga medis,” tutupnya.
Adapun sumbangan yang diberikan para tenant Kawasan Industri Jababeka, antara lain PT Tokai Texprint Indonesia yang memberikan kain 1000 yard senilai 20 juta, PT. Haluan yang memberikan jasa menjahit masker sebanyak 5500 buah, PT. CHEMCO yang memberikan baju APD 100 buah senilai 35 juta, PT Evonik Indonesia yang memberikan hand sanitizer 5 ton dan cairan disinfektan sebanyak 10 ton senilai 333 juta, dan PT. Unilever Indonesia yang memberikan 5000 sabun batang, 30.00 buah shampo, 10.000 buah teh sariwangi senilai 100 juta rupiah.