BEKASI- Pekan mode Bekasi Fashion Week yang digadang gadang menjadi pameran fashion terbesar di Kota Bekasi kembali di gelar untuk kali kedua yang secara resmi dibuka pada Kamis (25/04) kemarin malam oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. Direncanakan Bekasi Fashion Week 2 yang memiliki visi menjadikan trendsetter dan barometer mode dan batik di Bekasi khususnya dan Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari dari 25 – 28 April 2019.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, peserta Bekasi Fashion Week 2 pada 2019 diikuti sebanyak 44 dari 100 designer yang diundang. Bahkan, kata Tri, designer yang mengikuti Bekasi Fashion Week pada tahun ini ada dari mancanegara yakni Brunei Darussalam dan Malaysia.
“Hari pertama pada Bekasi Fashion Week mengambil tema batikin Kota Bekasi. Momentum ini menjadi ajang pembuktian para designer lokal Bekasi khususnya untuk menampilkan koleksi fashion batik yang dimilikinya,” terang dia kepada awak media pada Jumat (26/04).
Tri menjelaskan, selain para designer senior yang meramaikan ajang Bekasi Fashion Week 2 tahun ini, designer cilik dari Bekasi yang karyanya sudah pernah dipamerkan di luar negeri. “Designer cilik dimaksud yaitu Akeyla Naraya (9) yang karyanya sudah sampai di Eropa, Singapura, Jepang, Korea dan Moskow,” Imbuhnya.
Tri mengungkapkan, batik Bekasi sekarang sudah go internasional melalui duta Batik Bekasi Wiwiek Hargono yang notabene istrinya sendiri. “Beberapa waktu lalu Ibu berangkat ke Belanda dan Perancis untuk memperkenalkan dan memasarkan Batik Bekasi,” ungakap dia.
Lebih lanjut, Tri Adhianto mengatakan, melalui momentum Bekasi Fashion Week diharapkan masyarakat bangga karena saat ini Bekasi memiliki batik khas sendiri. Bekasi yang dulu jadul, kini tak lagi karena sudah menjadi kota metropolis dengan tidak melupakan ada nilai nilai budaya dan kearifan lokal yang harus di lestarikan.
“Saat ini kita memiliki 12 pakem batik Bekasi terbagi kedalam 5 kategori yaitu Flora (dintaranya Bambu, Buah Kecapi, Bunga Melati dan Teratai), Fauna (diantaranya Ikan Gabus, Lele, Ikan Sepat dan Ikan Betik), Sejarah (diantaranya Gedung Juang Tambun, Kali Bekasi, Monumen Perjuangan dan Bambu Runcing), Budaya (diantaranyaTari Topeng,Legenda Rawa Tembaga, permainan anak seperti Benteng serta Tanidor, dan Batik Terang warna Hijau Lumut, Hijau Daun dan Merah Tanah,” tandasnya. (rakes)