Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Metropolitan

Proyek Bantaran Kali Bekasi Teluk Pucung Ambruk, Diduga Pengawas dan Kontraktor “Kongkalikong”

×

Proyek Bantaran Kali Bekasi Teluk Pucung Ambruk, Diduga Pengawas dan Kontraktor “Kongkalikong”

Sebarkan artikel ini
Lokasi Proyek Bantaran Kali Bekasi di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
BEKASI UTARA-  Diduga pengawas proyek pekerjaan pengecoran jalan di sisi Kali Bekasi tepatnya di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara “Kongkalikong” dengan kontraktor pelaksana kegiatan. Pasalnya, proyek jalan yang diperkirakan menelan anggaran milliaran rupiah tersebut, dan tahun pekerjaannya pada 2015, hingga saat ini belum saja di lintasi kendaraan namun jalan yang memiliki ketebalan beton sekitar 35 senti meter sudah ambruk lebih kurang sepanjang 25 kaki.
Ironisnya, berdasar pantauan B’Guide.com jalan tersebut saat ini hanya menjadi lintasan hewan peliharaan seperti kambing dan lainnya. Kuat dugaan, di tahap pelaksanaan kegiatan asal jadi, dan melanggar spek yang sudah di tentukan dari rencana kerja belanja (RKB) atau rancangan kerja anggaran (RKA).
Menurut pengamat infrastruktur dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nasional Coruption Watch (NCW), Bonggar M selaku Koordinator bidang anggaran dan aset Negara dan investigasi mengatakan, pada tahap pelaksanaan kegiatan proyek pekerjaan jalan sisi kali Bekasi Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara terlihat seperti asal jadi dan diduga tidak sesuai dengan spek.
“Pekerjaan proyek yang dikerjakan dengan dana miliaran rupiah dari anggaran APBD “ambruk” pekerjaan proyek jalan sisi kali Bekasi Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, terkesan pekerjaannya asal jadi. Terlihat dari ambruknya jalan dari atas jalan mencapai satu setengah meter,” ungkap Bonggar kepada awak media pada Senin (13/03).
Lebih lanjut Bonggar juga menduga adanya persekongkolan antara Pengawas proyek dan Kontraktor yang bermain mata pada tahap pelaksanaan. “Kalau memang kontraktornya yang curang, menurut saya, disini bukan hanya kontraktor yang harus disalahkan, akan tetapi mulai dari pengawas, Peltek, PPTK, Consultan Supervisi, bahkan PPK harus bertanggung jawab. Saya menduga ada persekongkolan,” ujar Bonggar M.
Bonggar dalam kesempatan tersebut menegaskan akan mendesak BPK RI agar segera mengaudit proyek yang rubuh di enam titik pekerjaan seperti di Jalan Wibawa Mukti Crosingan, pekerjaan kali Bekasi perum PML, dan pekerjaan yang belum diperbaiki yaitu sisi kali bekasi Teluk Pucung, bila perlu kita laporkan untuk proses hukum.
“Lihat saja nanti, temuan ini segera dirapatkan di kantor, dan data data kita kumpulkan,” katanya.
Terpisah, pemborong pekerjaan proyek, Anggiat Hutapea menepis semua tudingan. Dia mengklaim, pekerjaan yang dilakukan pihaknya sudah sesuai dengan spek, dan mengaku sudah memperbaiki pekerjaan di waktu itu.
“Menurut kami pekerjaan yang dilakukan sudah benar. Lihat saja di sisi tengah kali, sudah dipasang beton sepanjang 7 meter kurang lebihnya, namun air yang deras otomatis melikuk ke tempat pekerjaan kami dan menggerus dasar tanah, sampai kerjaan kami hancur. Itu pun langsung kami kerjakan,” ujarnya.
Anggiat melanjutkan, pihak Pemkot dan Pemda pun saat itu bersikeras mengevaluasi bahwa, beton yang sepanjang 7 meter yang membentang di titik tengah menjadi penyebabnya. Ia juga membenarkan, pekerjaan proyek bantaran kali pada 2015 menelan anggaran kurang lebih Rp5 miliar.
“Memang anggaran sebesar Rp5 miliar kurang lebihnya, dengan panjang 125 meter, kami kerjakan itu pada tahun 2015,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Anggiat mengatakan, jika pihaknya bukan pekerja sosial apabila untuk kembali melakukan perbaikan. “Kalau untuk melakukan perbaikan lagi, kami tidak mau, dan kami bukan pekerja sosial,” ujarnya.
Sementara itu, Idi Susanto mantan seksi perencanaan Disbimarta Kota Bekasi pada 2015 yang saat ini menjabat sebagai salah satu kepala UPTD PUPR Kota Bekasi, belum bisa memberikan keterangan. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan sumber tata air yang pada waktu itu bidang tata air. Ia beralasan karena bidang tata air yang mengerti kondisi lapangan.
“Saya belum bisa berkomentar terkait pekerjaan itu, saya akan berkoordinasi dengan bidang tata air, karna mereka yang mengerjakannya,” kelitnya.
Sekadar diketahui, hingga berita ini diturunkan, Kepala Bidang Sumber Daya Air belum bisa memberikan komentarnya terkait ambrolnya kegiatan sisi jalan beton bantaran kali Bekasi Kelurahan Teluk Pucung di Kecamatan Bekasi Utara.(Tim BG)
Example 120x600
Metropolitan

“Hari ini, produk-produk unggulan IKM Kota Bekasi sudah resmi mulai menjajaki pasar global dengan go internasional ke Jepang dan New Zealand. Ini adalah titik awal dari langkah serta segala usaha dan komitmen kita semua dalam lebih mengembangkan dan memajukan sektor perekonomian di Kota Bekasi sekaligus meningkatkan taraf kesejahteraan para penggiat IKM,” ujar Gani Muhamad dikutip bekasiguide.com pada Selasa, 05 November 2024.

Metropolitan

“Pada hari ini, di Kecamatan Rawalumbu menghadirkan diantaranya Bulog Drive Karawang, Naga Swalayan, Lulu Hypermart, Indogrosir, Daging Nusantara, Hari Hari Swalayan, Indomart, Alfamart, Superindo, Prima Freshmart, PT. Alma Putra Jaya (Ayam Frozen), PT. Catur Enka (Minyak Goreng), Lotte Wholesale, PT. Dua Putra Perkasa (Daging) dan penggiat UMKM,” ungkapanya dalam keterangan resminya dikutip bekasiguide.com pada Senin, 04 November 2024.

Metropolitan

“Bantuan logistik dari BPBD sudah turun untuk warga terdampak. Mereka juga sudah bersurat ke bupati tembusan ke BPBD, Dinas Sosial, Baznas dan Disperkimtan, karena kalau terkait bantuan rumah adanya di Disperkimtan sama Baznas ya tindak lanjutnya,” ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dody Agus di Cikarang Timur, Jumat, 25 Oktober 2024.

Metropolitan

“Yang akan diperbaiki nanti atap secara keseluruhan, bukan hanya yang rusak. Kemudian akan dibuat juga penutup angin agar tahan terhadap angin kencang,” kata Iman di Cikarang Pusat, Jumat, 25 Oktober 2024.

Metropolitan

“Selama ujicoba kurang lebih satu bulan itu kita pantau setiap minggu dan kita laporkan ke pimpinan setiap kondisi yang terjadi. Ada beberapa komponen jembatan yang kita nilai ngga layak jadi harus kita tutup,” kata Henri Lincoln di Cikarang, Pusat, Jumat, 25 Oktober 2024.