BEKASI- Derasnya air kiriman dari Kali Cikeas – Kali Cisadane membuat tutap beton pembatas Kali Bekasi ambruk dan terjadi Pergeseran tanah kurang lebih 50 meter pada Senin (27/02) malam. Titik lokasi tepatnya di tikungan Jalan Baru Cipendawa, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Wakil Ketua Satuan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Satgas BPBD) Kota Bekasi, Karsono menuturkan, pergeseran tanah terjadi akibat air kiriman dari hulu sejak tiga hari kemarin yang melintas Kali Bekasi tepatnya sejak Jumat (24/02) kemarin.
“Jalan bergeser setelah adanya air kiriman dari Bogor selama tiga hari berturut – turut. Laporan dari petugas di lapangan, air Kali Bekasi saat itu mencapai ketinggian 560 senti meter, bahkan sempat mencapai 610 senti meter,” jelasnya kepada awak media pada Senin (27/02) malam.
Karsono juga mengatakan bahwa, pihaknya telah mengkoordinasikan peristiwa ini dengan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Pengelolaan Ruang Kota Bekasi (PUPR). Selain itu, juga telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian lalu lintas.
“Jadi, akibat pergeseran, tanggul juga terjadi kemiringan sekitar lima meter dari posisi semula. Untuk kedalaman keretakan jalan mencapai dua meter ke bawah tanah. Arus lalu lintas untuk sementara sudah kita alihkan,” tambah Karsono.
Sekadar diinformasikan, untuk panjang jalur yang terdampak mencapai 50 meter. Menurut laporan dari BPBD Kota Bekasi pada Senin pagi, area yang saat ini terjadi pergeseran tanah, sebelumnya hanya mengalami retak kecil. Ketika dilakukan pengecekan kembali pada petang hari, posisi jalan dan trotoar sudah terpisah. Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih dalam tahap penjagaan. (BG)